E M P A T P U L U H D E L A P A N

43.2K 2.5K 165
                                        

"Fan?" Samudra tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar sambil memijat dahinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fan?" Samudra tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar sambil memijat dahinya

"Iya? Kenapa?"

"Aku tadi nyariin sepatuku, tapi kok nggak ada? Mana bentar lagi masuk."ujarnya seraya mendudukkan dirinya disamping Fana yang sedang menyusui putranya.

Fana menatap Samudra remeh. "Tumben, biasanya telatpun nggak jadi masalah buat kamu."

"Beneran beb,"rengek Samudra sembari menduselkan kepalanya di leher Fana. Ia menarik kepala anaknya dari dada Fana dan mendapatkan tatapan tajam dari Sang Ibu.

"Kalo anaknya jatuh gimana! Kamu ini, udah sana cari di teras. Sapa tau ada."

"Aku dah nyari disana."

"Yaudah pake sepatuku aja, tuh didalem lemari."

Sontak, Samudra menatap Fana horor. "Mana ada sejarahnya Samudra make sepatu anak perempuan? Bisa diketawain sama anak buah ku lah Fan."

"Halah, nyakitin perempuan aja nggak ada malunya. Sedangkan cuma pake sepatuku aja ngomongnya malu. Situ laki?"sindir Fana.

Tatapan Samudra sendu. Ah, ia mengingat bagaimana perilakunya kepada Fana dahulu. "Maaf. Aku minta maaf."

"Udah-udah. Udah aku maafin, cepet sana pake sepatuku aja. Ntar aku cariin sepatumu."

Samudra menghela nafasnya gusar. Mau tak mau ia harus menggunakan sepatu Fana untuk kesekolah. Samudra membuka lemari sepatu dan mengambil sepatu Fana. Ia membolak balikkan sepatunya seraya menilai. 'Ini beneran muatkan dikaki gue? Masa iya baru gue pake selangkah dah jebol.' Batin Samudra.

Samudra segera membawa sepatu itu keluar kamar dan tak lupa berpamitan kepada Fana. Ia dengan cepat menggunakan sepatu Fana, untung saja sepatu milik Fana cocok untuk dipakai perempuan maupun laki laki.

"Astaga! Sepatunya sempit banget sih."

Tak lama, sepatunya sudah bisa ia pakai. Alhasil, kedua kakinya menjadi lebar akibat menggunakan sepatu yang bukan ukurannya.

"Oke Sam, lo harus kuat mental." Samudra segera berangkat sekolah menggukan motornya. Ia memilih menggunakan motor agar dapat lebih cepat sampai sekolah dan bisa menyalip kendaraan.

15 menit ia habiskan untuk mengendara. Ia akhirnya sampai di sekolahnya. Ia melangkah masuk kedalam sekolah dan mendapati sekolah masih ramai. Ia kira jam segini sudah masuk semua. Tapi ternyata malah belum.

Ia mengeluarkan ponselnya dan menanyai keberadaan teman temannya.

Gonourxt Team

Samudra
Heh! Lo semua dimana?

Tak lama ia mendapatkan pesan dari Abay.

SAMUDRA AGRIVADA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang