L I M A P U L U H [END]

70.3K 2.7K 155
                                    

Malam ini, Samudra dan Fana pergi untuk menghadiri acara prom night mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini, Samudra dan Fana pergi untuk menghadiri acara prom night mereka. Sebenarnya Fana tidak mau untuk berangkat, tapi Samudra tetap memaksanya untuk ikut.

"Baby-nya dibawa Sam?"tanya Fana kepada Samudra yang masih memakai sepatu.

"Iya dibawa aja, jugaan mau dititipin sapa? Bunda sama Mami aja nggak ada di rumah."ujar Samudra.

"Emang nggak papa?"

Samudra menghela nafasnya pelan, ia menatap Fana teduh. "Nggak papa, siapa juga yang mau marahin?"

"Iya deh." Fana berjalan menuju kamarnya dan mengambil Baby Ano dan Baby Ana untuk dibawanya keacara prom night. "Baby Ano kamu yang bawa ya Sam."pinta Fana.

"Iya mana?"

Fana menyerahkan Baby Ano kepada Samudra dan disambut kecupan manis dikepala Baby Ano. "Gemes nya anak ayah."ujar Samudra.

"Ayo cepetan, malah di uyel uyel anaknya."tegur Fana.

Samudra berdiri sambil menggendong Baby Ano lalu berjalan menuju ke basement. Memang, ia belum bisa membeli rumah untuk keluarga kecilnya. Ia masi merintis usaha baru sembari mengganti kan ayahnya yang akan pensiun.

Sesampainya di mobil, Samudra menyerahkan Baby Ano kepada Fana. "Di belakang ada box bayi kan? Kasih disitu aja."usul Samudra dan dibalas anggukan oleh Fana.

Setelah menaruh Baby twins di box bayi, Samudra menjalankan mobilnya menuju ke sekolahannya. "Sam? Nanti kalo banyak yang gunjing gimana?"risau Fana.

"Biarin aja kalo ada yang ngomongin kamu. Anggep aja angin lewat."ujar santai Samudra.

"Ya kamu mah orangnya bodo amatan, kalo aku ngga kaya kamu. Masa iya, ngilang hampir setahun trus tiba-tiba muncul pas acara kelulusan? Kan ngga lucu."ujar sebal Fana.

Samudra menolehkan kepalanya kearah Fana, "Siapa juga yang bilang lucu?"ujar Samudra menggoda.

"Ih, kamu sekarang usil banget sih. Nggak ngertiin istrinya."ujar Fana membuang mukanya kearah jendela mobil. Ia malas melihat wajah Samudra yang terus terusan menggoda nya.

Samudra menghela nafas pelan, ia meminggirkan mobilnya ketepi jalan. Untung saja jalan yang mereka lewati terlihat sepi.

"Kok berhenti?"sentak Fana. Ia masih enggan menatap Samudra ternyata.

"Liat aku."pinta Samudra.

"Ngga mau"

"Liat sini nggak."

"Nggak mau!"

Samudra menarik dagu Fana agar ia menatapnya. "Hei, dengerin aku. Kalo kamu jadi bahan omongan orang, yaudah biarin aja. Ini kehidupanmu, bukan kehidupannya mereka. Jadi, mereka nggak berhak ngatur kehidupanmu. Selagi aku ada disampingmu , aku nggak akan biarin mereka gunjing kamu. Satu yang kamu harus inget dari aku, Aku selalu menyayangimu dan mencintaimu sampai kapanpun, sampai akhir menjemput kita. Oke? Jangan dipikirin."ujar Samudra lalu mencium bibir dan dahi Fana bergantian.

SAMUDRA AGRIVADA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang