T I G A P U L U H L I M A

55K 3K 239
                                    

Satu Minggu kemudian, Fana tetap tidak mau bicara dengan Samudra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu Minggu kemudian, Fana tetap tidak mau bicara dengan Samudra. Entah kenapa ia sangat kesal dengan laki laki itu. Fana sekarang berada didalam kelasnya. Kedua sahabatnya pun tidak tau kemana perginya.

Fana merebahkan kepalanya dimeja. Ia sebenarnya lapar,tetapi dia sangat ingin disuapi oleh Samudra. Fana menghela nafasnya. Bosan jika hanya berdiam. Ia memilih tidur menunggu waktu istirahat selesai. Dari arah pintu kelas. Seseorang masuk kedalam kelas Fana dan menghampirinya. Ia tersenyum tipis.

'Imut banget sih'

Seseorang tersebut mencolek bahu Fana. Colekan pertama tidak ada tanggapan. Ia kembali mencolek bahu Fana dan akhirnya menanggapi.

"Aduh diem ngapa Al." Fana menganggap yang mencoleknya adalah Alya. Seseorang tersebut berganti mengusap rambut Fana lembut. Fana yang merasakan kepalanya diusap makin membuat dia nyaman. Seakan sadar, Fana mendongakkan kepalanya dan mendapati seorang laki laki yang akhir-akhir ini membuatnya kesal.

"Samudra?"

Seseorang tersebut adalah Samudra lelaki yang membuatnya kesal setengah mati. Samudra menampilkan deretan giginya seraya cengengesan nggak jelas.

"Hai"ucap Samudra sambil mengedipkan matanya.

"Apaan sih! Ngapain kesini. Ntar kalo ada yang liat gimana?! Nyebelin banget sih." Kesal Fana.

"Yakan gue kangen sama lo. Jugaan lo seminggu ini nyuekin gue"

Fana hanya menatap datar Samudra. Lalu kembali merebahkan kepalanya ke meja dan melanjutkan tidurnya mengabaikan keberadaan Samudra.

"Hei gue dicuekin lagi ini? Maaf deh nggak jail lagi"

Fana hanya diam tak menanggapi ucapan permintamaafan Samudra.

Samudra menghela nafasnya."Fana sayang" panggil Samudra sembari mengelus kepala Fana.

"Apaan sih nggak usah pegang pegang!"ucap Fana menepis tangan Samudra yang berada di kepala nya.

"Kok kasar sih. Ntar babynya takut kalo bundanya kaya gitu"

"Nggak usah sok manis. Nggak cocok. Jelek!"

"Oh berarti kemaren-kemarennya gue ganteng ya"

"Nggak usah gr deh jadi orang"

"Yaudah deh. Udah makan belom?"tanya Samudra.

Karena kembali tak ditanggapi, Samudra menarik paksa kepala Fana dari meja dan mengarahkan wajahnya untuk menatapnya.

"Udah makan belom?"ucap lembut Samudra. Ia mengelus pipi Fana dengan lembut dan menatap Fana dengan sayang.

Fana menggelengkan kepalanya. Ia menatap Samudra dengan berkaca kaca. Tidak tau kenapa, Fana melihat Samudra menjadi melow begini.

'Jangan jatuhin harga diri bunda didepan ayahmu pliss nak' batin Fana.

SAMUDRA AGRIVADA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang