E M P A T P U L U H S A T U

46.6K 2.8K 100
                                    

Siders diharap get out ⚠️

Pagi hari mulai menyapa, Fana mengerjapkan matanya perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi hari mulai menyapa, Fana mengerjapkan matanya perlahan. Ia menatap Samudra yang ada disampingnya dengan sebal. Gara-gara perbuatannya tadi malam, ia sampai susuh untuk tidur. Apa ia tak berpikir bahwa dia masih mengandung? Memang lelaki tu sama saja!

Fana turun dari tempat tidur sambil membawa selimut dan pergi ke kamar mandi. Ia berencana akan pergi mengunjungi kedua orangtuanya. Ia manatap dirinya didepan kaca seraya berdecak sebal.

"Aish orang itu!"gerutunya.

Fana mulai membersihkan badannya dengan teliti. 15 menit kemudian ia keluar dari kamar mandi dan mendapati Samudra yang juga tak bangun dari tidurnya.

Ia menghela nafas. "Woy orang bangun!"ujar nya.

"Samudra! Susah banget sih kalo disuruh bangun." Fana berjalan mendekati Samudra dan menarik telinganya hingga ia terduduk. Samudra menatap Fana sebal, ia sedang asyik-asyiknya tidur sambil memimpikannya. Apakah ia tak suka jika ia dimimpikannya?

"Apa?"tanya Samudra.

"Ya bangun lah, enak amat tidur terus aku yang tersiksa."

"Masa iya tersiksa"ujar Samudra sambil mengeringkan matanya.

"Kamu kalo nggak cepetan mandi aku geplak nih."

"Berani? Coba"

Fana langsung bersiap-siap memberi geplakan kepada Samudra. Ia menarik tangannya tinggi-tinggi lalu menggeplakkan kebelakang kepala Samudra.

Plak

"Auh! Sakit Fana."

"Makanya cepetan" sungut Fana.

Samudra berjalan lunglai kearah kamar mandi. "Dasar gue kira dia nggak berani. Eh malah beneran di geplak."gerutu Samudra sambil mengusap kepala belakangnya yang nyeri gara-gara Fana.

Setelah selesai mandi, ia keluar dari kamar mandi dan mendapati Fana yang sedang duduk santai sambil bermain ponsel. Fana juga sudah terlihat rapi, memangnya dia mau kemana?

"Fan, mau kemana?"tanya Samudra.

"Pergi ke rumah mami"jawabnya sambil melirik sekilas Samudra.

"Ngapain?"tanya Samudra konyol.

"Beli nasi uduk. Ya main lah Sam, aku udah lama nggak kesana."

"Ooh yaudh bentar"

Samudra bergegas berganti pakaian. Ia tak mau Fana menunggunya terlalau lama. Setelah selesai, ia keluar dari walk in closet dengan menenteng jaket kebanggaan The Gonourxt.The Gonourxt memang memiliki dua jaket.

"Ayo."ajak Samudra sambil mengenakan jaketnya. Fana mengangguk dan berjalan menghampiri Samudra.

Mereka berdua berjalan menuju basement. Samudra memilih menggunakan motornya, karena udara pagi hari harus dinikmati sebelum siang hari menerpa. Di perjalanan mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Jika Samudra sudah pasti fokus pada jalan, Fana ntah memikirkan apa.

"Mampir ke warung makan dulu ya!"teriak Samudra. Jika ia tak teriak mungkin Fana tidak jelas mendengan perkataannya.

"Terserah deh. Tapi aku pengen makan di warung makan Padang."pinta Fana.

Samudra hanya mengangguk dan melesatkan motornya mengarah ke warung makan Padang yang ada di ujung jalan. Seletah selesai, ia turuh terlebih dahulu dan membantu Fana membuka helmnya. Fana hanya tersipu malu. 'Astaga cuma kaya gini gue ko blushing sih.'batin Fana.

"Buruan"ujar Samudra. Fana langsung turun dari motor sport Samudra, ia agak kesusahan untuk turun. Samudra memberikan tangannya agar Fana mudah turun dari motornya. Setelah turun, Samudra berjalan masuk ke warung makan dengan menggandeng tangan Fana seakan tidak ingin ditinggalkan.

"Mau pesen apa?"Tanya Samudra.

"Emm, aku mau rendang dong sama es tehnya ya."jawab Fana.

"Oke. Mbak saya pesen rendangnya 2 sama es tehnya 2."teriak Samudra pada pelayan yang memang agak jauh dari mejanya. Tidak sopan memang, tapi mau gimana lagi, urat sopan Samudra memang sudah putus.

Tak lama pesanan mereka datang. Fana menatap makanan yang ada di depannya dengan berbinar. Ia memang menginginkan rendang dari kemaren sore, tapi ia sungkan memintanya pada Samudra.

Fana memakan makanannya dengan lahap. Samudra menatap Fana bingung, Fana seperti tidak ia beri makan sebulan saja. Lahap banget.

"Pelan-pelan makannya. Nggak ada yang minta kok."ujar Samudra.

"Eghak banghet"ujar Fana.

"Ditelen dulu makanannya."

Fana kemudian tidak lagi menghiraukan apa yang diucapkan Samudra. Setelah semua makanannya habis, Fana mengusap perutnya pertanda ia sudah kenyang. Samudra sedari tadi menatap Fana, ia tersenyum kecil. Imut sekali wanitanya ini.

Fana yang merasa ditatap Samudra mendongak dan melihat Samudra."Kenapa liatin kaya gitu?"tanya Fana.

"Nggak. Cantik"ujarnya.

Fana untuk kedua kalinya blushing gara-gara ucapa atau perlakuan Samudra. "Ih apaan sih. Udah selesaikan? Ayok buru bayar."

***

Haii gaiss

Gimana sama part-nya? Ada yang baper?

Senyum-senyum sendiri ada nggak?

Vote+komen ya jangan lupaa:)

Maaf banget up nya lama, sayang kalian🤍

SAMUDRA AGRIVADA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang