BONUS CHAPTER

45.7K 2.7K 131
                                    

Siders diharap out ⚠️

"Ayah! Liat nih bang Ano dorong pantat Ana sampe nyebut ke parit deket sekolah!"adu seorang anak gadis kepada ayahnya yang sedang asik menikmati secangkir kopi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah! Liat nih bang Ano dorong pantat Ana sampe nyebut ke parit deket sekolah!"adu seorang anak gadis kepada ayahnya yang sedang asik menikmati secangkir kopi nya. Gadis itu bernama Averroes Marviana Agrivada, kerap dipanggil Ana.

"Kenapa sih?"sahut sang ayah, Samudra.

"Itu masa Ana didorong pantatnya sama bang Ano, ya langsung jatuh lah. Mana pas jatuh ada gebetannya Ana, kan jadi malu, yah!"

"Enggak yah, Ana aja yang kecentilan tebar pesona sana sini. Sok sok goda gebetan, padahal mah gebetannya jijik sama dia."sahut Ano membela diri.

"Kalo lo sama Om Abay, gue lebih setuju. Enak amat laki kek banci aja disukain. Idih najis! Mugholadoh lagi."dampret Ano. Ana memandang kembarannya itu marah, enak aja gebetannya dibilang najis.

"Apa lo bilangg? Najis mugholadoh? Lo itu yang kek pantat babi! Muka ga seberapa aja ngesok!"

"Eh kalo gue kek pantat babi berarti lo juga dong, secara gue kan kembaran lo. Dan juga lo ngatain ayah sama bunda juga kek babi dong."

Samudra menatap kedua anaknya itu kesal. Setiap hari tak ada yang terlewatkan untuk mendengarkan perdebatan unfaedah anaknya ini. Untung dia sabar dan baik hati. Pretttt!

"Ehm!"dehem Samudra.

"Eh iya yah!"ujar serentak mereka.

"Udah ngomongnya? Udah puas ngatainnya? Gih siap siap! Ayah anterin kalian ke kandang babi punya Pak Nengah. Sekalian biar di pelihara Pak Nengah kalian."ujarnya santai. Pak Nengah adalah peternak babi yang rumahnya tak jauh dari rumah mereka.

"AYAH!"

"Apa sih? Pada ngefans?"

"Dih narsis."gumam Ano.

"Kamu bilang apa Ano?"

"Nggak yah!"

"Udah sana siap siap, ayah anterin."

"Ayah apa apaan sih!"sungut Ana.

"Ya tadi ngomong ngomongin babi, ayah kira pada kangen sama sodara kalian, yaudh ayah anterin ke kandang babi. Disana banyak sodara kalian."

"Karepmu yah karepmu!"ujar Ano lalu pergi dari hadapan Samudra dan Ana.

"Ana mau ayah anterin?"tawar Samudra disertai kekehannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAMUDRA AGRIVADA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang