"Fana!!"
"Lo berdua ngapain sih bikin kaget aja! "ucap Fana kesal.
"Ya lo dari tadi kita panggilin ga nyaut-nyaut."ucap Alya
"Ngapain emang lo berdua manggil gue? "
"Ga papa sih cuma mau ngajak ke kelas bareng."ucap Rinai
"Ooo yaudh ayok! "
Mereka berjalan melewati lorong sekolah yang memang sudah ramai karena bel masuk sebentar lagi akan dibunyikan. Sesampainya di kelas mereka menuju bangku masing-masing.
"Selamat pagi anak-anak! "ucap Pak Bargo selaku guru Bahasa Indonesia yang terkenal killer.
"Pagi pak!"ucap murid serempak.
"Kumpulkan PR yang udah bapak kasih kemarin."
Murid-murid mulai mengumpulkan PRnya,tapi Fana gelisah karena buku yang terdapat PR itu tidak ia bawa.
"Aduh gimana ini? "ucap Fana bingung.
"Kenapa Fan?. "tanya Alya
"PRnya ga gue bawa Al. "
"Trus gimana lagi?Lo kok bisa ga dibawa sih? "tanya Alya
"Padahal tadi malem udah gue masukin. "
"Ini masih 31 yang ngumpul satunya lagi mana?"ucap Pak Bargo marah.
"Sa-sa saya Pak! "
"Kenapa tidak mengumpulkan PR? Ga ngerjain apa ga dibawa? Apa dasarnya kamu malas ngerjain ya!"
"Saya lu-lupa bawa Pak. "
"Lupa-lupa! Sekarang keluar kamu bersihin WC perempuan sampek bersih."ucap Pak Bargo.
"I-iya Pak. "
Fana langsung pergi keluar untuk membersihkan WC. "Aduh apes bener sih gue? "ucap Fana kesal.
Dari arah berlawanan Samudra baru saja berangkat sekolah. Ia malas jika berangkat pagi karena menurutnya sangat menaati peraturan sekolah.
Brukk
"Aduh bisa jal--"ucap Fana terpotong karena yang ia marahi adalah suaminya sendiri. Samudra hanya mengangkat sebelah alisnya dan melipat tangannya di dada.
"Kok lo baru masuk? "tanya Fana
"Terserah! "ucap Samudra lalu pergi meninggalkan Fana yang masih terbengong karena ia masih kaget Samudra baru berangkat,padahal bel masuk sudah berbunyi dari tadi.
Fana tersadar,lalu ia melanjutkan jalannya ke arah WC.
***
Kantin sekolah sangat ramai. Samudra beserta temannya lebih memilih rofftop untuk sekedar berbincang-bincang atau tidur.
Mereka tidak suka dengan keramaian terutama Samudra. "Sam, Bri, ntar malem ke club yok! "ajak Rangga.
"Oke jamber? "tanya Brian.
"Ya jam set 9 an lah, mau lo Sam? Diem mulu!. "tanya Rangga.
Samudra menganggukkan kepala lalu merebahkan kepalanya ke kursi yang sengaja telah mereka siapkan jika suatu saat mereka ingin tidur atau sekedar ngobrol. "Katanya Dio mau pindah kesini ya? "tanya Brian.
"Beneran? "tanya Rangga kaget.
"Gue tanya ogep! "sentak Brian yang hanya dibalas cengiran khas Rangga.
"Gimana Sam? Lo udah tau?" lanjut Brian mengabaikan Rangga yang sudah manyun karena diabaikan.
"Hmm."
"Kapan emangnya dia pindah kesini? "tanya Rangga.
"Besok! "jawab Samudra.
"Oh.. Lo harus siap Sam! Kita ga tau apa yang udah Dio rencanain kedepannya buat kita"
ucap Rangga yang diangguki Brian."Sebelum dia rencanain gue bakal yang ngabisin dia"ucap Samudra diiringi senyuman miring tapi sangat kecil bahkan orang yang melihatnya tidak akan tau.
Rangga dan Brian hanya bergidik ngeri melihat sahabat mereka yang jika sudah ada yang mengusiknya maka ia tidak akan main-main dengan ucapannya.
"Yaudh yok balik ke kelas bentar lagi masuk,sekali-kali jadi murid teladan. "ucap Brian dengan gaya sok coolnya.
"Hihh jijik gue Bri! "ucap Rangga.
"Ter-"ucap Brian terpotong karena melihat Samudra sudah pergi meninggalkan mereka berdua.
"Woy Sam tungguin ngapa!" teriak Brian.
"Eh ayok buruan lari ga usah triak-triak!."
Mereka langsung lari mengejar Samudra yang sudah berjalan jauh menuju ke kelas mereka.Sesampainya di kelas,mereka disambut oleh teriakan histeris dari Lidya.
Memang Lidya dan teman-temannya sudah mengagumi bahkan mengeklaim bahwa Samudra dan kedua temanya yaitu Rangga dan Brian adalah milik mereka.
Jadi murid-murid yang mendekati Samudra dan temannya secara terang-terangan ataupun secara sembunyi akan di bully habis-habisan oleh mereka.
"Ini juga tante-tante ngapain histeris-histeris ga jelas! "ucap Rangga.
"Iya kayak emak-emak bagi sembako aja!"ucap Brian.
"Enggk lah beb. Kita ni mau menyambut pacar-pacar kita ya ga gaess!! "ucap Lidya dengan percaya diri.
"Iyalah Lid. "ucap Mauren dan Viola membenarkan ucapan Lidya sambil mengerlingkan mata.
"Idihh percaya diri sekali lo nek! Sejak kapan kita-kita pacaran ama lo! Nembak aja gue ga ngerasa!"ucap Brian lalu mereka pergi meninggalkan Lidya cs yang cemberut kesal.
'Awas aja lo pada gue akan bisa ngambil hati Samudra dan juga temen-temen gue juga bisa naklukin hatinya Rangga sama Brian. Kita liat aja nanti gimana permainannya. 'ucap Lidya membatin.
***
-Ambar Arbn-
Jangan lupa vote & komen sebanyak banyaknya ya man teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA AGRIVADA [END]
Novela Juvenil[PLAGIAT DIHARAP MUNDUR⚠] FOLLOW SEBELUM MEMBACA! #Berandal series 1 Samudra Arkana Agrivada Seorang pentolan SMA Garuda yang sangat disegani di sekolahnya. Tapi ia memiliki rahasia besar dimasa mudanya. Ya, diusia mudanya ia harus menikah dengan...