62 - Flashback 2

23.3K 2.3K 286
                                    

Halo!! Ketemu lagi di part flashback-flashbackan😏😏

Selamat membaca semuanyaa, semoga kalian mendapat setidaknya sedikit pencerahan di part ini 💛💛

***

Bali, 31 Desember 2017

"BANG BARAAA!!"

Bara meringis, mendengar suara adik satu-satunya yang sangat cempreng, "Gak usah teriak-teriak bisa gak, Je? Sakit kuping gue," keluh Bara.

Jesly menyengir, "Maap, bang maap. Gak lagi."

"Ada apa emang?" tanya Bara. Gadis itu tidak membalas, dia malah mendudukan dirinya disamping Bara seraya senyam-senyum tak jelas, "Wait! Ini kayaknya-" Bara mendekatkan hidungnya ke arah Jelsy seraya mengendus-endus.

"Bau-bau anak kecil lagi falling in love nih," tebak Bara.

Jesly melotot tajam, "Enak aja anak kecil! Jesly udah besar kali, udah mau umur enam belas tahun!"

"Baru juga enam belas, belum tujuh belas," balas Bara.

"Serah deh! Tapi yang dibilang bang Bara itu bener lho, Jesly emang lagi falling in love," ujarnya terkekeh kecil dengan guratan wajah yang senang.

"Arga lagi?"

"Iya dongg! siapa lagi pacar Jesly kalau bukan Arga?"

Bara tersenyum mengejek, "Gimana ya reaksi Arga kalau tau ceweknya kegirangan sampai kayak orang kesetanan kayak gini? Apalagi itu semua gara-gara dia?"

"IHH! Bang Bara jangan kasih tau dong! Gak asik banget. Ntar Jesly gak mau curhat-curhat lagi pokoknya kalau sampai bang Bara kasih tau Arga," dumel Jesly.

"Ya lagian kamu aneh. Depan doi jutek, pas dibelakangnya eh kayak singa lepas," ejek Bara.

"Itu trik bang, namanya tarik ulur," alibi Jesly.

Bara menyodor kepala adiknya pelan, "Bukan tarik ulur itu namanya, itu mah sok jual mahal!"

"Bukan sok jual mahal bang, itu namanya mencoba untuk tidak terlihat murah, gimana bang? Mantul gak?" tanya Jesly tersenyum menang.

"Serah lo dah," balas Bara mengalah. Terlalu capek untuk berdebat.

Jesly tertawa pelan melihat kakaknya yang tidak bisa melawan ucapannya barusan. "Terus bang Bara sendiri gimana? Masih kuat menjomblo? Udah mau masuk kuliah lho bang, masa belum ada gandengan?" ejek Jesly.

Bara menatap tajam, "Liat aja nanti kalau gue udah punya pacar, bakalan lebih cantik daripada lo."

Bara memang sudah sekitar dua tahun menjomblo. Eits, jangan salah. Jomblo gini bukan berarti gak laku. Justru banyak perempuan cantik yang mengejar dirinya. Tapi balik lagi, Bara tuh termasuk tipikal orang yang selektif. Gak kayak Inus, asal cantik langsung dicomot.

"Masa sih? Emang ada ya yang mau sama bang Bara?" tanya Jesly dengan raut wajah berpikir. Bara tersenyum miring.

"Lo gak liat disekolah banyak yang ngejar gue?" ucap Bara dengan nada sombongnya.

"Iya sih banyak yang ngejar. Tapi sayang banget ya, yang bang Bara kejar malah gak suka sama bang Bara," kata Jesly santai, tapi tersirat nada sindiran didalamnya.

Bara yang mendengar itu, mulai panas, "Berisik! Lo bikin mood gue hancur tau gak?!" Dia lantas beranjak pergi membuat tawa Jesly lepas seketika.

"BANG BARA, KALAU SUDAH PUNYA CEWEK JANGAN LUPA KENALIN KE JESLY YA," teriak Jesly.

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang