17 - Tamu Jauh?

36.3K 5.1K 90
                                    

"Pencet bintang dibawah❤ yang baca diam-diam, gue santet😜"

-Jinan

***

-keesokan malam

SEMILIR angin malam menusuk kulit, membuat lelaki tersebut mengeratkan jaket kulit yang dipakainya, dia mengambil tas ransel yang berada dibelakang lantas turun dari mobil sport merah miliknya.

Matanya terus menelisir sekitar, bangunan yang tidak terlalu tinggi dengan warna dominan putih itu membuat rasa rindu nya membuncah.

Tidak ada yang berubah, tempat ini masih sama seperti setahun yang lalu ketika dia berangkat untuk menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa. Lelaki itu lantas melangkah masuk, menuju lantai lima tepatnya disudut ruangan, tempat para gadis nya beristirahat.

***

"Ini tv gak ada yang bagus dikit apa siarannya? Gosip semua! Heran gue!" Gadis itu terus menekan tombol di remot, mencari siaran setidaknya yang bisa ia tonton. Yang jelas bukan siaran keuwuan jaman now, atau pun gosip tentang dunia artis, dia terlalu muak melihat itu semua.

Krukk

Krukk

Suara kriuk dari perut menggema, cacing-cacing didalamnya sudah meronta meminta makan, dia memegang perut nya yang sedikit sakit. Lapar? Jelas! Dia sedari pagi berusaha tidak makan nasi hanya untuk mensukseskan program dietnya.

Gadis itu sudah tidak bisa menahan, masa bodo dengan program diet yang sedang dijalaninya, dia lebih memilih ke dapur untuk melihat apakah ada bahan makanan yang bisa ia olah. Bicara soal diet, sebenarnya dia tidak gemuk bahkan tubuhnya sangat ideal, tapi ya namanya cewek mana pernah merasa puas, badan udah kayak bihun letoy aja masih dibilang kurus!

Membuka kulkas dua pintu, Zoya menemukan sebungkus nugget dan sosis, lantas dia ambil kemudian ia potong-potong menjadi beberapa bagian, menyalakan kompor kemudian dia masukkan minyak sebagai bahan untuk menggoreng.

Tok!

Tok

Tok!

Gadis itu menegok mengenyitkan keningnya, melihat jam yang menempel didinding apartemen. "Masih jam 7 malam, siapa? Gak mungkin kan perampok? lagian kalau mau rampok, kenapa harus ngetok pintu dulu?" Zoya terkekeh geli dengan pikirannya sendiri. Gadis itu lantas mencuci tangannya di wastafel, kemudian membasuhnya ke celemek yang melekat di tubuh, lantas melangkah membuka pintu.

Ceklek!

Mata nya melebar..

Mulutnya menganga tak percaya..

Sedetik kemudian senyum lebar terukir di wajah manis itu.

"BANG BARAAAA" Bara hampir saja terjungkang kebelakang ketika Zoya langsung menubruk tubuhnya tanpa permisi, memeluk nya dengan sangat erat, bahkan dia merasa seperti sedang dicekik sekarang.

Keadaan Zoya sekarang benar-benar memalukan! Mengalungkan kedua tangannya di leher Bara, dengan kedua kaki yang tidak menampaki tanah, melainkan melingkar dipinggang cowok itu. Macam emak emak lagi gendong anaknya gitulho.

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang