63 - Flashback 3

19.3K 2.3K 175
                                    

HALOO!!💚💚 Selamat membaca kembali yaa🦋🦋

Part ini sebagian menjawab pertanyaan Gerald di part 61, ("Terus akhirnya lo tau kalau memang dia pelakunya, gimana?")

***

Jakarta, 03 Maret 2018

PLAKK!

"Lo harus tanggung jawab!" teriak Jesly tepat diwajah Deron.

Laki-laki itu dengan santai mengangkat satu alisnya, "Lo kira gue mau?"

Mulut Jelsy sedikit terbuka, dia menggeleng tak percaya, sedetik kemudian memukul-mukul dada Deron keras seraya meraung, "Kenapa lo ngelakuin ini, hah?! Kenapa lo jahat sama gue? Kenapa, Ron? Kenapa?" isak tangis Jesly meledak.

Deron mengenggam tangan gadis itu agar berhenti memukulnya. "Percuma lo mukul-mukul gue kayak ini. Gak akan bisa mutar kejadian yang udah terjadi," sergas Deron.

Gadis itu menunduk lesu dengan air mata yang terus luruh dipipinya, "Gue salah apa sama lo?"

"Lo salah. Lo salah sudah pilih Arga. Apa lo sadar? Gue sayang sama lo, Jes," kata Deron penuh penekanan.

Jesly terkekeh miris, "Sayang?" Gadis itu mendongak, menatap jijik laki-laki didepannya. "Dengan cara ngerusak dan ketika di suruh tanggung jawab, lo malah lari? ITU YANG LO BILANG SAYANG, HAH?!"

Mendengar bentakan tersebut, membuat Deron geram. Dia lantas maju mencengkram pipi Jesly dengan kuat. "Jangan pernah lo bentak gue, Jesly," peringatnya dengan nada dingin.

"Gue ngelakuin ini juga karena kesalahan lo sendiri. Kenapa lo pilih Arga, hah?! Apa selama ini perhatian yang gue kasih masih kurang? Gue udah banyak, bahkan sangat banyak berkorban buat lo. Tapi apa lo pernah liat pengorbanan gue? Apa lo pernah ngerhargain usaha gue? Gak, Jes! Lo gak pernah lihat apa yang udah gue lakuin buat lo."

"Tapi Arga? Bahkan usaha yang dia lakuin gak setimpal sama apa yang gue lakuin selama ini. Dan lucunya lo malah milih dia?" Deron tertawa miris, dia melepas cegkramannya pada pipi Jesly.

"Kasih tau gue, kasih tau gue apa kelebihan Arga sampai lo lebih milih dia daripada gue," desis Deron menatap Jesly tajam.

Gadis itu mengusap air matanya dengan kasar. "Gue gak tau. Tapi satu yang pasti-" Jesly melangkah maju, menantang tatapan laki-laki itu tak kalah tajamnya, "Pacar gue gak sebajingan lo."

Deron tertawa remeh, "Sudahlah. Lo gak perlu lagi belain tuh cowok, karena gue yakin Arga gak bakal nerima lo dengan kondisi gak perawan kayak sekarang," sarkas Deron tersenyum miring.

Deron menundukkan badannya agar sejajar dengan gadis itu, "Tapi gue, gue mau kok nerima lo yang sekarang, asalkan lo lenyapin anak itu," ujar Deron santai.

"GILA YA LO! Lo yang ngelakuin, lo juga yang mau lenyapin?!" Jesly tertawa sinis.

"Lo tau? Gue stress banget, Ron! Gue strees mikirin letak otak lo tuh dimana sampai-sampai punya pemikiran kayak gitu!" sambung Jelsy.

"Hustt, santai sayang. Pikirin ini baik-baik, masa depan lo masih panjang, apa lo mau masa depan lo hilang gara-gara anak itu, hm?"

Dada Jesly kembali sesak. Sangat sakit dengan apa yang diucapkan Deron barusan. "Lo yang udah buat gue kayak gini, sialan! Lo yang udah hancurin masa depan gue! Dan apa lo bilang? Lenyapin anak ini? Jangan harap! Gue bakal biarin anak ini tumbuh dan gue bakal buat lo malu karena sudah jadi lelaki pengecut yang lari dari tanggung jawab!"

Deron manggut-manggut, "Oke oke fine! Gue bakal nerima lo, gue bakal tanggung jawab atas semua yang gue lakuin." Deron maju, memegang dagu Jesly, "Gimana sayang, kamu senang sekarang?"

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang