🦋EXTRA PART 3🦋

24.2K 2.5K 552
                                    

Selamat membaca kembali extra part cerita Argaria💛💛💛

Jangan lupa untuk ramaikan kalau mau extra part lagi😘😍

***

SESUAI dengan janjinya, Wildan benar-benar datang ke apartemen Vivi untuk menjemput gadis itu. Iya, kemarin Vivi memang mengiyakan tawaran Wildan yang ingin mengantarnya kesekolah. Terlepas dari Wildan yang memilih mengantar Raina ke bandara hari itu, Vivi rasa dia tidak ada hak untuk marah. Vivi mah tau diri aja ya kan.

"Hai," sapa Wildan. "Teman-teman lo pada kemana? Udah berangkat?"

Vivi mengangguk, "Udah daritadi," jawabnya.

Wildan manggut-manggut, ia kemudian menatap Vivi dalam, "Soal kemarin, lo gak marah kan, Vi?" tanya Wildan berhati-hati. Takut jika Vivi akan badmood seketika.

Tetapi diluar dugaan, Vivi malah tertawa kecil, "Kalau gue marah, gak mungkin sekarang gue ada didepan lo," jawabnya.

"Berarti lo gak cemburu?" tanya Wildan lagi. Membuat Vivi memberhentikan tawanya, kemudian menatap Wildan malas, "Lo mau wawancara atau nganterin gue ke sekolah? Udah telat nih gue," ujar Vivi memperlihatkan jamnya.

Wildan tertawa pelan. Meskipun Vivi tidak menjawabnya, dia sudah tau betul jawaban gadis itu dari sorot mata. Wildan kemudian menyodorkan helm yang ia bawa khusus gadis itu. Saat Vivi hendak menerima, Wildan sengaja menahan helm tersebut, membuat Vivi menatapnya bingung.

"Jangan berpikiran yang aneh-aneh. Gue udah gak suka sama Raina. Gue udah malas ngejar cewek yang datang pas butuhnya doang. Gue juga udah capek berkorban tapi gak pernah dihargai sama sekali,"

"Maaf kalau selama ini gue nyakitin lo. Mulai hari ini gue bakal coba buka hati gue buat lo Vi," ujar Wildan. Kemudian ia melepas helm tersebut, membuat Vivi yang sedari tadi melamun tersentak kaget.

Wildan terkekeh melihat raut wajah Vivi, "Udah ayo naik, ntar lo telat," titah Wildan.

Masih setengah kesadaran, Vivi menaikkan tubuhnya ke atas motor Wildan. Jujur gadis itu tidak menyangka bahwa Wildan sudah berusaha membuka hati untuknya. Kalau kita flashback ke belakang, dulu Wildan keukeh banget ngejar mantannya itu. Bahkan semangat Vivi mendekati Wildan sempat hilang ditengah jalan.

Tapi sekarang? Astaga! Vivi senang banget. Meskipun Wildan belum sepenuhnya suka padanya, tapi Vivi akan terus berusaha sampai nanti Wildan lah yang akan mengejarnya.

Tidak bertahan lama, senyum lebar dibibir Vivi luntur kala tidak merasakan pergerakan motor itu sama sekali. Vivi melihat kedepan dan mendapati wajah Wildan yang menatapnya lekat dari balik kaca spion. "Lo ngapain sih, Dan, ngeliatin gue mulu?" tanya Vivi.

"Kenapa? Gak boleh? Lo aja sering ngeliatin gue, diam-diam lagi," balas Wildan.

"Eh--" kaget Vivi. Membuat Wildan tertawa kecil kemudian melajukan motornya. Jadi selama ini aksi Vivi yang diam-diam liatin Wildan ketauan sama doi ya? Gila, Vivi malu banget sekarang!

Sesampainya digerbang sekolah, Vivi bernafas lega karena gerbang belum ditutup. Gadis itu turun dari motor Wildan, tidak lupa mengembalikan helm yang ia pakai. "Makasih, Dan. Mmm btw, lo udah gak masuk sekolah lagi ya?"

Wildan terkekeh, "Iyalah, orang gue udah lulus kok. Kenapa? Lo kangen sama gue?"

"Eh--"

"Tenang aja, masih ada Agam kok. Katanya lo suka kan sama dia?" goda Widan lagi.

"Eh--" sumpah Wildan ini kenapa sih bikin kaget mulu. "Gak! Gue gak ada suka sama Agam! Sumpah, siapa yang bilang kayak gitu ke lo? Zoya? Gea? Atau Jinan? Ohhh pasti Fara ya?"

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang