Tarik napas dulu, ini part panjang bangeeetttt👊👊
"Vote Comment oy😩 Yatuhan bandel banget dibilangin😠😠Kasian nih emak gue nulis capek-capek!!"
-Inus yang gantengnya tiada tara
***
"GAK mau tau, gue duluan!!! Kan gue yang pinjem" Inus berusaha mengambil paksa buku yang ada digenggaman Emon.
"Gak gak gak!! Danisa kasih ke gue, ya berarti gue duluan dong" sargas Emon yang masih kekeh mempertahankan buku tersebut. Beberapa kali tubuhnya bergerak maju mundur akibat tarikan Inus. Didalam kelas ini, hanya suara mereka yang terdengar, sedangkan yang lainnya sibuk mengerjakan tugas.
Tumben tumbenan sih mereka pada ngerjain tugas. Biasanya juga lari ke kantin.
Inus memelaskan wajahnya "Ayolah mon, ngalah dikit dong sama yang lebih muda. Keburu abis nih waktunya, gak sempat nyontek nanti"
"Lah, lo kira gue gamau nyontek? Gue juga mau ya monkey!"
"Ck, dasar teman tak berguna" Inus menyerah, dia melepas genggaman buku ditangan Emon.
"Lo kata lo berguna?!" Sargas Emon.
Inus membalikkan badan, berusaha mencari target selanjutnya yang akan menjadi bahan contekan. Kalau kalian bertanya apakah ada guru? Jawabannya tidak ada. Bu Okta sempat masuk tadi, tetapi harus keluar sebentar untuk mengurus dokumen yang belum ia selesaikan. Dia datang memberi tugas, kemudian menyuruh Gerald untuk menjaga teman-temannya. Jangan sampai ada yang tidak mengerjakan tugas. Dan jangan sampai telat mengumpulkan tugas.
"Husst..hust..woy Sanusi" Sanusi yang terpaut dua meja dengan Inus, pun menoleh ketika merasa namanya disebut. Sanusi merupakan murid terpintar kedua setelah Gerald dikelas ini. Memiliki watak pendiam, dan kutu buku membuatnya tidak memiliki banyak teman. Katanya sih Sanusi tuh gak asik.
"San, liat tugas lo dong. Boleh ya?" Sanusi hanya menatap datar. Enggan memberikan jawaban tugasnya kepada Inus. Lagian dia sudah tau betul, mana teman yang tulus ingin berteman dan mana yang mau enak nya saja.
Dan jelas, Inus masuk dalam opsi kedua.
Sanusi memutar badannya kembali kesemula, menatap beberapa angka yang tertera dikertasnya. "SANUSIIIIII astagfirullah...gue mau liat nih!!!" Inus sudah kelewat frustasi, tidak ada yang mau memberikannya contekan. Termasuk teman-temannya sendiri.
Salah apa Inus, Ya Allah...
"Gue udah selesai lho nus, cieee belum kelar yaaa??" Goda Wildan dengan nada mengejek.
"Diem lu setann! Nyontek Gerald aja bangga!"
"Wooiya donggg"
"Eehh busett nus, satu nomor pun belum lo jawab?!" Tanya Emon yang duduk disampingnya.
Mata Inus menatap tajam "Gimana mau jawab? Gue mau liat, lo nya malah nutupin pake ketek lo itu, lo gak sadar aja kan ketek lo sebau apa?!"
Wangi bangett broo, semerbak bunga bangke kalah!
"Itu namanya jurus jitu, biar lo gak bisa nyontek"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARIA (SELESAI)
Teen Fiction[ kamu mau cerita geng motor? Yang ada baper-bapernya? Atau cerita tentang persahabatan yang ada leluconnya? Atau action? Misteri? Penuh teka-teki? Tenang saja. Semua sudah dikemas lengkap dalam cerita ini ] 🌺🌺 Tentang salah satu geng motor besar...