35 - Salah Tebak?

28.2K 3K 198
                                    

Ada yang nunggu cerita ini?💛

Gak sadar udah ditengah cerita, rasanya masih pengen main-main dulu😂

Jangan lupa tinggalkan jejak ya🔥

***

GADIS itu berjalan dengan cepat menuju kamarnya, rasanya jantung Zoya mau meledak kalau harus deket-deket terus dengan Arga. Cowok itu memang pintar sekali bikin anak perawan jeriritan. Untung Zoya masih bisa menahan perasaannya, kalau tidak, mungkin dia sudah teriak-teriak gak jelas karena Arga terus saja menggodanya.

"Zoya? Baru pulang?" Gea melirik jam yang ada dipergelangan tangannya. Jam sembilan malam, itu artinya gadis itu bersama Arga selama lima jam lebih.

Zoya terkekeh kemudian berkata, "iya hehe. Lo mau kemana malam-malam gini?"

"Mau ambil orderan didepan, gue pesen go-food tadi"

"Ohh ya udah, gue masuk duluan ya"

Belum sempat memasuki kamar, Gea sudah lebih dulu menahan tangannya, "bentar deh" Gea melangkah maju, berusaha meneliti wajah Zoya.

"Pipi lo kenapa merah-merah, gini?" Sial. Ini pasti gara-gara Arga yang tadi dengan santainya mengatakan Good night. Hanya kata sederhana, tapi sangat ber-efek besar bagi Zoya.

"Gue masuk duluan ya, Ge" belum sempat Gea membuka suara, badan Zoya sudah hilang. Gadis itu gelagapan, dia langsung menutup pintu kamarnya rapat-rapat.

Brakk!!

Dahi Gea mengkerut heran, "Tuh anak kenapa sih?!"

Sedangkan didalam, gadis itu langsung menghamburkan dirinya ke atas kasur dengan posisi tengkurap, meneggelamkan wajah semu nya ke dalam bongkahan bantal, "Gak. Gak. Gak. Gak boleh baper!"

Good night, Zoya..

Good night, Zoya...

Good night, Zoya...

Sialan! Kenapa malah terngiang-ngiang gini sih?!

Zoya menegakkan tubuhnya kembali, dia duduk kemudian menerawang ke depan, "masa gue suka sama Arga sih? Ah, gak mungkin!"

"Iya sih ganteng, tapi kan dia nyebelin banget!"

"Eh gak gak! Gak ganteng kok, dia b aja" monolog gadis itu. Sepertinya Zoya akan gila mendadak kalau kayak gini terus. Dia sebenarnya ingin bercerita kepada teman-temannya, tapi dia tidak bisa menjamin kalau mereka akan menjaga rahasia ini.

Apalagi Jinan, mulutnya memang tidak bisa di rem. Semua rahasia yang ada padanya pasti terbongkar. Bisa gawat kan kalau Arga tau dirinya baper setengah mampus karenanya!

"Kamar" ucap Zoya sendu sembari menatap langit-langit kamarnya, "emang cuma lo yang cocok jadi teman curhat gue"

"Cuma disini gue ngerasa nyaman, bisa ngelepas semua beban yang gue rasain, tanpa takut diketahui siapapun"

Ya meskipun bisu yang diterima, setidaknya kamar bisa menjadi pendengar yang baik, bukan? Dan yang pasti gak akan bocor ke siapapun.

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang