09 - Pengkhianat

39.7K 3.8K 94
                                    

Vote Coment dulu yaa🌝

***

"GERALD KUHHHH..SELAMAT UDAH GAK JOMBLO LAGII," teriak Inus sambil merentangkan tangannya ke arah lelaki yang baru saja memasuki kelas. Belum sempat tubuh Inus menyentuh, Gerald langsung menahan kepala Inus agar tak mendekat dengan dirinya.

"Kok gak nyampe-nyampe sih?" Inus terus merentangkan tangannya, dengan kaki yang berjalan ditempat. Gerald langsung menyodorkan kepala Inus hingga tersungkur ke lantai. "ARGH!" Bodoamat dengan keadaan Inus yang sudah selonjoran di lantai, Gerald lebih memilih berjalan ke arah temannya yang berada di pojok kelas.

"Gercep juga lo," ujar Emon bersedekap dada sambil menatap Gerald dengan senyum seringai. "Gercep apaan sih?!"

"Ck, Gercep tuh Gerak Cepat,"

"Tau juga gue nying, maksud gue tuh gerak cepat apaan?"

"Nih." Emon menyodorkan ponsel berlogo apel tergigit tepat di muka Gerald.

Berikan tepuk tangan gemuruh untuk siswa Pracipta! Dalam hitungan menit postingan Gerald yang sedang menggendong seorang gadis di lambe turah tersebut sudah di like tiga ribu orang. Bahkan melebihi jumlah siswa Pracipta. Karena memang yang mem-follow akun tersebut ada yang berasal dari sekolah tetangga.

Bahkan hampir setiap provinsi ada yang mem-follow akun lambe turah yang lebih banyak memposting tentang kegiatan anggota Danggeres. Jangan tanya kenapa! Sudah tentu mereka mem-follow untuk mencuci mata.

Gerald memutar bola matanya malas, kemudian menarik kursinya yang berada tepat disamping Arga, "Gue gak pacaran sama dia."

"TAPI COCOK!" sahut Inus dengan semangat, berjalan ke arah temannya dengan memegang bokong yang masih ngilu akibat berciuman dengan lantai kelas.

"Ck, lo aja sana yang pacarin,"

"SERIUSAN?! YANG BENER, GE?? KALAU BOLEH GUE KEJAR TUH CEWEK DARI SEKARANG,"

"iya"

Tringg!

Sebuah pesan muncul dari benda pipih milik Emon. Matanya langsung mengabsen wajah teman didepannya satu-satu, membuat adu argumen antara Gerald dan Inus terhenti.

Seringai tajam terbit membuat semua anggota mengerti. Sepertinya sang dewa Feme bawa berita baru nih!

***

BUGH!

BUGH!

Pukulan demi pukulan terus dilayangkan oleh Arga, melihat muka tengil lawanya membuat darah naik. Hasrat sudah meronta ingin sekali menghabisi nyawa orang yang ada dihadapannya. Tetapi ia tahan karena ingin mengetahui siapa dalang dibalik ini semua.

"SIAPA YANG NYURUH LO, ANJING?!" Arga menarik kerah baju cowok tersebut, otot-otot di lengan dan kepalanya sudah nampak jelas dari balik kulit. Tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaannya, dia lantas menghantam rahang cowok itu keras, menendang perut cowok tersebut hingga menabrak meja usang dibelakang

BUGH!!

"MASIH GAK MAU JAWAB LO, HAH?!" Wajah cowok itu sudah diselimuti luka lebam, darah juga sudah mulai mendominasi, belum lagi tulang hidung yang sepertinya patah.

BUGH!

uhukk!

Uhukk!

Cairan darah kental keluar bak muntah dari dalam mulutnya. Keadaannya sudah menggenaskan tetapi jangan harap Arga memberikan belas kasihan.

Belas kasihan? Sama pengkhianat? In your dream!!

"Gu--gue disuruh sa--sama Erlann"

"BANGSAT!"

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang