"Ada kah cewek yang mau jadi anak Danggeres? Bosen gue, batang semua isinya"
-Wildan
***
"APA kalian juga gak percaya sama gue?" tanya lelaki tersebut dengan sorot mata memanas.
"Lo mikir lah tolol, gimana kita percaya kalau semua bukti ngarah ke lo?" Lelaki itu menghela nafas gusar, kemudian berbalik mengarah ke mereka.
"Emang gue yang ngelakuin itu semua. Puas kalian?" ujarnya dengan nada dingin.
"GOBLOK!"
"SHIT!"
"ANJING!"
***
🎵Enak susu nya mama mama🎵
🎵Enak susu nya mama mama🎵
"MATIIN GAK, NJIR?!" sentak Wildan kala mendengar lagu laknat yang sudah diputar lebih dari dua puluh kali.
Inus yang masih asik joget nampak tidak menghiraukan teriakan Wildan, dirinya malah sibuk mengangkat kedua jempol ke udara seraya menggeol-geol kan pinggangnya.
🎵Minum nya susu, makannya kacangg🎵
"ENAK SUSU NYA MAMA MUDAA, ENAK SUSU NYA MAMA MUDA," lanjutnya masih terus berjoget ria. "GOYANGG SLURR!!" ini si Galang yang ikut serta menggerakkan badan layaknya orang yang habis minum sepuluh gelas bir.
CETAKKK!!!
"Ehh ayam ayam," latah Dodi berdiri sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.
Ponsel berlogo samsung dengan warna hitam pekat tergeletak mengenaskan di parit, sebagian badannya sudah tertutupi oleh lumuran air hijau kehitam-hitaman.
Ehsan dengan gesit mengambil tisu lantas membasuhnya ke arah jaket, "Nyiprat bangsat!"
Yang bersangkutan, melototkan matanya lebar, "WILDAN TAIKK!! HP GUE ANJIR!!" teriakan menggelegar Inus memenuhi warung D'area.
Ada sekitar lima puluh anggota yang sedang nongkrong di warung D'area, alias Danger area. Warung ini dibangun oleh anak Danggeres sendiri kemudian memperkerjakan para penyapu jalanan disekitar untuk menjaga, dan menggunakannya untuk membangun usaha.
"Makanya kalau gue bilang matiin ya matiin, setan! Panuan nih kuping gue dengar lagu gak bermutu lo," sentak Wildan balik ngegass.
Inus mengedarkan pandangan, menatap nyalang ke arah temannya, "Napa jadi lo yang marah sih? Harusnya kan gue!"
Seraya berpikir kemudian berucap, "Oh iya ya, ulang deh ulang," tawar Wildan.
"Oke, ulang yaa" Inus berdehem mengatur ekspresi wajahnya. "WILDAN TAIKKK! HP GUE ANJIRR!!" Dramanya terulang dengan kedua tangan berkacak pinggang mengekspresikan kemarahan.
"Astagaa!!" Wildan memegang kedua pipinya dengan raut wajah kelewat alay, "Maaf kan daku Inus, diriku tidak sengaja," ujarnya dengan nada seperti cewek.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARIA (SELESAI)
Novela Juvenil[ kamu mau cerita geng motor? Yang ada baper-bapernya? Atau cerita tentang persahabatan yang ada leluconnya? Atau action? Misteri? Penuh teka-teki? Tenang saja. Semua sudah dikemas lengkap dalam cerita ini ] 🌺🌺 Tentang salah satu geng motor besar...