20 - One Fact

33K 3.9K 74
                                    

"Lo cantik. Lebih cantik lagi kalau vote and comment😎"

-Nadendra

***

Argaria
P
P
Zoyaa!
Gue tau lo masih disekolah, jangan pulang dulu.
Gue jemput.

Zoyaa
Gue bisa pulang sendiri.

Argaria
Omah sakit
Dia mau ketemu sama lo.

Zoyaa
Oke deh. Gue tunggu!

Seperti itulah pesan singkat beberapa menit yang lalu. Disinilah Zoya berada, di sebuah kamar luas dengan desain yang sangat mewah, tepat didepannya, kini terbaring wanita usia lanjut dengan selang infus yang berada disisi ranjang.

"Omah apa kabar?" Sapa gadis itu dengan seulas senyum manis yang terpatri.

Prita mengelus pucuk kepala, kemudian beralih pelan mengelus pipi Zoya "Omah baik-baik aja, kamu sendiri gimana?" Tanyanya dengan nada pelan.

Zoya menarik sudut bibir "baik kok omah"

"Kamu kenapa jarang main kesini, sayang?" Tanya Prita lagi.

Duh bukannya gak mau, kan perjanjiannya cuma satu hari.

Zoya memutar otak, mencari alasan yang pas "Zoya sibuk, omah". Termasuk bohong gak sih dia jawab begitu? Bukannya dia memang sibuk? Tapi kalau pun gak sibuk, mana mau dia datang kerumah ini lagi. Cukup sekali.

Ceklek!

Pintu coklat itu terbuka, menampilkan sosok laki-laki dengan baju seragam yang masih melekat sama seperti Zoya, dia berjalan mendekat "omah, dokternya sudah datang, omah diperiksa dulu ya" ujar cowok tersebut.

Arga melirik sekilas ke arah Zoya seperti memberi kode, gadis itu mengerti lantas berucap "omah, Zoya keluar dulu ya" Prita mengangguk sebagai jawaban. Tak berselang lama, wanita paruh baya dengan setelan jas putih masuk kedalam ruangan tersebut.

Arga menarik pergelangan Zoya menuju lantai atas, gadis itu hanya menurut, lagipula mansion ini terlalu besar, takutnya jika ia nekat jalan sendiri malah kesasar. "Lo mau ajak gue kemana?"

"Ikut aja"

Sebuah ruangan dengan pintu hitam terlihat, Arga memegang kenop pintu lantas memutarnya. Dia menarik gadis itu untuk masuk "Lo kayaknya demen banget ya bawa gue ke kamar" sergah Zoya sambil melepas kaitan tangan Arga dipergelangan nya.

Zoya mendudukkan dirinya diatas sofa abu-abu, matanya menelisir seluruh ruangan. Luas, rapi, harum, bersih. Sungguh kata-kata yang bukan menggambarkan keadaan kamar anak remaja, terlebih lagi itu laki-laki. Karena  kamar lelaki pasti selalu identik dengan -berantakan-

Kamar gue aja kagak sebersih ini.

Pandangan nya menoleh ke sudut ruangan, disana Arga sedang berusaha melepas kaos singlet putih ditubuhnya dan dapat Zoya tangkap otot-otot serta roti sobek memenuhi anggota badan lelaki itu.

Sontak dirinya menutup mata, kemudian mengalihkan pandangan "Arga sialan! Lo gak liat apa disini ada cewek, bener-bener ya lo!" Cerocos Zoya.

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang