45 - Pencarian

22K 2.5K 210
                                    

Halo bucinnya Inus!!💖💖

Selamat membaca kembali kisah bang Arga dan kawan-kawan💚💚

Jangan forget tinggalkan jejak yaa👊

***

ARRASTA zoya, gadis penyuka warna monokrom itu kini sedang menatap wajahnya di depan cermin. Sesekali dia memoleskan liptint berwarna pink soft yang sangat kontras dengan warna bibirnya. Zoya melangkah ke arah kanan, kemudian mengambil almamater maroon-nya yang tergantung di dalam lemari.

Zaman sekarang memang sudah sangat beda. Mungkin dulu hanya mahasiswa atau mahasiswi saja yang memakai almamater, tetapi sekarang anak SMA pun sudah bisa memakainya.

Zoya menggantungkan almamaternya di lengan, dia enggan memakainya terlebih dahulu. "Ntar aja deh pake nya, tunggu di tegur" yaa begitulah Zoya, dia hanya gadis biasa yang sama hal nya seperti gadis yang lainnya.

Suara ketukan pintu mulai terdengar, ia yakin itu adalah ulah teman-temannya, Zoya lantas mengambil tas dan kunci mobil, kemudian melenggang menuju pintu.

Ceklek!

"Pagi Zoyaa" sapa Vivi sumringah.

Zoya tersenyum tipis, lalu berkata, "Pagi" dia kemudian berbalik menutup pintu kamar, dan tidak lupa menguncinya.

"Jinan mana? Lama banget dandan, Sudah jam tujuh ini" tukas Vivi seraya menatap pintu kamar dengan nomor 1012. Pintu itu masih tertutup rapat. Tumben sih, biasanya Jinan yang akan gedor-gedor pintu mereka kalau sudah pagi gini.

Zoya mengernyit heran, gak biasanya Jinan kayak gini. Dia lantas berinisiatif mengetuk pintu kamar gadis itu.

Tok!

Tok!

Masih hening.

Tok!

Tok!

Tidak ada suara dari dalam. Mereka mulai menatap satu sama lain dengan heran.

"Wah anjir, belum bangun kayaknya nih anak!" Vivi lantas mengambil alih posisi Zoya kemudian mengedornya dengan kencang.

"JINAN BANGUN NAN UDAH PAGI ASTAGFIRULLAH!!" Masih terus mengetuk pintu, Vivi sama sekali tidak menyadari hal yang janggal.

Berbeda dengan Zoya dan Gea, mereka justru sadar. Kesiangan tuh bukan Jinan banget. Mereka akui memang Jinan sangat suka nonton drakor sampai larut malam, tapi hebatnya gadis itu masih bisa bangun pagi.

Seolah mendapat ide, Zoya lantas berlari keluar, "mau kemana, Zoy?" Tanya Gea.

"Minta kunci cadangan sama kang Adi" jawab Zoya membuat Gea membiarkan gadis itu pergi.

"NAN BANGUN NAN, SUMPAH LO YA, GUE TINGGALIN NIH BIAR LO DIMARAHIN SAMA PAK TOPO!"

"JINAN BANGUN WOYY!!"

"LO GAK BANGUN, GERALD GUE AMBIL. GAK URUS!"

"NAN"

Vivi menghentikan aktivitasnya, "capek ya?" Tanya Gea seraya tersenyum mengejek.

Mengendus kesal, Vivi berkata, "nih anak tumben-tumbenan kebo, biasanya gak kayak gini perasaan"

"Udah tunggu aja dulu, Zoya lagi ngambil kunci cadangan di kang Adi"

Sontak mata Vivi melotot tajam, "napa lo gak bilang dari tadi anjir?! Sakit nih tangan gue ketok-ketok pintu"

Menaikkan bahunya acuh, Gea lantas menjawab, "lo nya terlalu napsu sih ketok pintunya"

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang