01 - SMA Pracipta

78.4K 5.9K 460
                                    

"INI B*HA PINK PUNYA SIAPA ANJIR?!" ucap Vivi sambil mengangkat benda pink yang tergelatak di lantai.

"punya gue anjir, gak usah di angkat-angkat, bikin malu gue aja lo." Jinan lantas mengambil benda miliknya itu dan langsung menaruhnya ke tempat cucian. "Makanya jangan taruh sembarangan maemunah"

"INI LIPTINT GUE MANA LAGI WOY?!" Vivi menghambur semua benda yang ada di hadapannya, mencari sesuatu yang wajib dipakai anak perawan ketika hendak berangkat sekolah. "Lo ambil ya, Ge?" Gea yang sedang memasang dasi, lantas mendongak ketika namanya di sebut.

"Dihh sembarangan lo kalau ngomong," gerutu Gea ketika dirinya di tuduh pencuri liptint. Jangan kan liptint, toko liptintnya aja bisa Gea beli!

"VI, KAOS KAKI KESAYANGAN GUE LO INJAKK!!" Jinan berteriak ketika melihat kaos kaki pink miliknya di injak seenak jidat sama Vivi.

"Ehh, hari ini pelajaran apa ya?" Gea kelagapan memasukkan buku pelajaran ke dalam tas nya. "Noh jadwal di dekat lemari, tinggal liat aja apa susah nya sih," ucap Jinan. "Ck, lama" akhirnya Gea memutuskan untuk membawa semua buku pelajaran miliknya.

"WOYYY CURUT CEPATANN, SUDAH JAM 7 NIHH"

"ANJIRRR"

"LIPTINT GUE BELUM KETEMU BANGKEE" Apartemen mereka kini terlihat seperti kapal pecah. Bantal, gantungan baju, handuk, dan buku sudah berserakan dimana-mana. Ini nih akibatnya kalau marathon drakor semalaman!

"Ntar pinjam liptint gue aja." Zoya langsung menarik keluar Vivi yang masih saja sibuk mencari liptint sedangkan kedua temannya sudah menunggu mereka di dalam mobil.

"Ehhh Zoya bangke, gue belum pakai sepatu" Zoya yang mendengar penuturan temannya itu, lantas berhenti, matanya mengarah kebawah dan benar saja, Vivi hanya beralaskan kaos kaki. "Aelahh ribet banget sih lo." Zoya kembali ke apartemen kemudian mengambil sepatu sekolah Vivi.

"Makasihh Zoya cantik."

"udah buruann!" Zoya lanjut menarik temannya itu ke arah mobil.

Mobil sport berwarna putih dengan plat B 157 BNC kini membelah di jalanan kota, mengarung dengan kecepatan di atas rata-rata, dan menyalip beberapa pengendara yang membuat mereka membunyikan klaksonnya geram.

Zoya. Gadis yang kalau nyetir bener-bener kagak ada akhlak nya! Asal nyerobos dan tak jarang melanggar peraturan lalu lintas. Anehnya Zoya tidak pernah kecelakaan atau membuat kecelakaan karena ulahnya itu.

"Zoy, kalau mau mati jangan ngajak ngajak napa," ucap Jinan was-was sambil memegang kursi kemudi didepannya.

"Tenang aja Nan, percaya deh sama Valentino Zoyaa." Busettt Vi, lo kira Zoya adeknya valentino rossi?!

Kini di hadapan mereka terpampang jelas gerbang hitam tinggi menjulang bertuliskan SMA Pracipta di atasnya.

Sepertinya nama yang diberikan Vivi memang cocok untuk Zoya, bagaimana tidak? Waktu yang harus nya ditempuh setengah jam hanya memakan waktu setengahnya saja oleh Zoya. Benar benar adeknya rossi!

"Bentarr dulu pak, cecan mauu lewat!" teriak Jinan ketika pak Bambang hendak menutup pintu gerbang. Kini mobil sport mereka melesat masuk ke area parkir pracipta dan tak butuh waktu lama sudah tertata rapi dengan mobil mewah lainnya seperti lamborghini dan BMW i8.

Gak usah kaget, SMA Pracipta memang salah satu sekolah yang memiliki eksistensi tinggi. Bukan hanya memiliki siswa bak dewa dan dewi yunani, sekolah ini juga memiliki ratusan anak besar yang datang dari pengusaha tajir di Indonesia. Eittss, bukan cuman itu, selain mengandalkan ketampanan dan ketajiran, sekolah ini juga mengandalkan kepintaran. Lu cakep tapi bego? Jangan harap masuk pracipta!

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang