🦋EXTRA PART 4🦋

25.4K 2.5K 590
                                    

Akhirnya terlepas dari tugas daring dan bisa update😭✊

Selamat membaca kembali extra part cerita Argaria, semoga selalu suka💛💛

***

"MAU kemana sih, Ga?" tanya Zoya heran. Pasalnya ini bukan arah menuju apartemennya. Zoya menatap Arga yang masih fokus menyetir, laki-laki itu sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.

Entahlah, semenjak mendapat pesan dari seseorang, raut wajah Arga berubah menjadi murung-- ah tidak, lebih tepatnya badmood. Zoya jadi penasaran itu pesan dari siapa sih?

Hampir setengah jam perjalanan, sebuah gedung tinggi menjulang menjadi pemandangan yang Zoya lihat pertama kali. Zoya membaca tulisan yang tertera diatas gedung tersebut.

"Mahesa's group?" gumam Zoya. Ia lalu menoleh ke arah Arga. "Kantor keluarga kamu?" tanyanya.

Arga mengangguk malas, "Dapat sms dari orang kantor katanya harus kesini, ada hal penting."

"Terus ngapain ajak aku? Maksudnya, ntar kalau aku ganggu gimana? Aku gak enak sama--"

"Zoy," Arga menatap Zoya dalam, "Hari ini niatnya aku pengen habisin waktu aku sama kamu. Tapi aku gak tau kalau bakal ada kerjaan kayak gini. Kamu temenin aku ya? Bentar aja kok," pinta Arga.

"Emang boleh orang asing masuk ke dalam?"

"Emangnya kamu orang asing? Kamu pacar aku, yang artinya bentar lagi bakal jadi bagian keluarga besar Mahesa," ujar Arga lalu menaik-turunkan alisnya nakal. "Bukan begitu sayang?"

Mendengar panggilan itu entah kenapa bukan deg-degan malah merinding njir! "Gak usah panggil-panggil kayak gitu ih!"

Arga menaikkan alisnya sebelah, "Kenapa? Bukannya kamu suka cowok romantis?"

"I-iya sih, cuma kalau kamu yang ngomong kok malah jadi aneh ya?" tukas Zoya heran sendiri.

"Ya udah by aja," kata Arga.

"Hah? By?"

"Iya, babi," ujar Arga santai kemudian keluar dari mobilnya meninggalkan Zoya yang pasti sedang mencak-mencak didalam mobil. Astaga, dipanggil babi sama pacar sendiri? Ini Arga jelmaan iblis mana sih?

Tok!

Tok!

"Ayo by, ngapain masih didalam? Mau ngeramin telur?" tanya Arga dari luar seraya mengetuk kaca mobil.

Zoya mengendus kesal, dia kemudian melepas seatbeltnya sendiri. Terus buka pintu mobil juga sendiri. Seketika Zoya merasa seperti pacar tiri!

"Jangan cemberut dong by," goda Arga.

"Ck, gak usah by by-an, panggil Zoya aja!" ketus Zoya.

Arga tertawa pelan, dan brengseknya ketawanya itu sangat ganteng. Apalagi sekarang Arga memakai kaos putih yang sangat menyetak bentuk tubuh dan dibalut jaket hitam yang jika diliat dari belakang, itu punggungnya peluk-able banget!

Laki-laki itu melangkah duluan, meninggalkan Zoya sendirian didekat mobil. Zoya menatap tangannya hampa, "Gandeng kek atau apa gitu. Gak peka banget sih!" gerutu Zoya pelan.

Arga yang merasa gadis itu tidak mengikutinya, lantas menoleh ke belakang. Dan benar saja, Zoya masih berdiri diam ditempat semula. "Ayo masuk! Ngapain masih disitu? Apa perlu aku seret?" tanya Arga sedikit berteriak.

Astaga diseret!

Zoya menghela nafas kasar. Sudahlah, sepertinya Zoya harus terbiasa tanpa adanya ke-uwuwan dihubungannya. Gadis itu mendekat ke arah Arga kemudian masuk bersama. Sesampainya didalam, Arga langsung menuju ke ruang kerjanya.

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang