Sudah siap untuk yang manis-manis?✨🌺
"Selamat malam minggu buat jomblo yang hanya bisa meratapi keuwuwan orang lain. HAHA KASIAN"
-Inus yg gantengnya ngalahin Arga😎
***
"AWW!"
"Ahhh"
"Pelan-pelan, mas!"
"Anjing! Lo ngedesah lagi, gue tendang lo ke antartika!" geram Emon yang sedang mengobati punggung belakang Inus.
"Mas jahat banget sih," lirih Inus seraya memanyunkan bibirnya.
"NAJIS BANGET SUMPAH!" tak tahan dengan kelakuan Inus yang sudah diambang batas kewarasan, Emon lantas beralih pergi. "Mas, jangan pergi dong"
"BACOTTTT!"
"Mas!" pekik Inus seraya mengejar Emon. Sesekali Inus menoleh ke arah Nando kemudian berkata, "Do, putar lagu ku menangis, cepat!"
Nando mengangguk kemudian musik yang menjadi soundtrack salah satu sinetron itu pun mulai mengalun.
🎵Ku menangisssss membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku....🎵
"Kamu kejam, Mas!" Dengan nada manja-manja kesal, Inus memukul lengan Emon.
"Kamu tega tinggalin aku, hah?!"
"Nus, plis ya, ini tengah malam. Jangan cari gara-gara. Badan gue sakit semua ini abis perang!" tukas Emon.
"Kamu kira kamu doang yang sakit?! Aku juga sakit, Mas! Sa-kit!" akting Inus seraya memegang sebelah dadanya.
Emon lelah. Dia membung nafas dengan malas kemudian bertanya, "Ya udah, mana yang sakit, sini gue obatin lagi"
Inus sumringah, dia lantas membalikkan badan, memperlihatkan punggungnya.
CETAKKKK!!!
"ANJENGGG!" teriak Inus merasakan nyeri yang teramat, "Lo apaain punggung gue, setan?!"
"Gue pukul pake ini." Emon mengangkat ikat pinggang yang berada digenggamannya. "Kenapa, Nus? Masih kurang? Ya udah sini gue pukul lagi!"
"Gak! Gak usah! Lo gak liat apa, ada luka dipunggung gue? Tambah sakit sialan!" Emon hanya mengendikan bahunya acuh. Emangnya Emon peduli?
"Tega kamu, Mas! Te-ga!" Inus pergi seraya menghentak-hentakan kakinya bak anak kecil yang tidak dibelikan permen.
Zoya terkekeh kecil melihat tingkah laku dua orang absurd tersebut. Menurutnya Inus dan Emon itu udah kayak moodboster banget buat Danggeres. Yaa walaupun sebleng, tapi seriusan, kalau gak ada mereka pasti bakalan sepi.
Waktu sekarang menunjukkan pukul satu malam. Zoya bersama ketiga temannya memang sedang berada di markas Danggeres. Arga merasa membawa keempatnya ke markas ini adalah pilihan yang tepat.
Hari sudah larut, dan keempat gadis ini baru saja menyelesaikan tugasnya, dan Arga takut kalau salah satu anggota Horixon mengikuti langkah mereka sampai ke apartemen Zoya. Itu alasannya Arga merasa lebih baik membawa mereka kesini. Karena keselamatannya akan lebih terjamin.
"Ekhm!" tegur Arga membuat Zoya mengalihkan pandangannya dari Inus dan Emon. Dia menatap cowok itu yang kini sedang duduk disampingnya, "Kenapa?"
"Ini, sakit banget tau bibir gue robek gara-gara perang tadi", adu Arga seraya menyentuh sudut bibirnya.
"Ya udah obatin aja dulu"
"Nahh itu, masalahnya tangan gue juga sakit, jadi gak bisa di gerakkin. Gimana dong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARIA (SELESAI)
أدب المراهقين[ kamu mau cerita geng motor? Yang ada baper-bapernya? Atau cerita tentang persahabatan yang ada leluconnya? Atau action? Misteri? Penuh teka-teki? Tenang saja. Semua sudah dikemas lengkap dalam cerita ini ] 🌺🌺 Tentang salah satu geng motor besar...