HALOO💜💜💜 ketemu lagi kita ya😙
Selamat membaca extra part dari cerita Argaria💚💚💚 semoga part ini bisa mengobati rindu kalian💘
"Jangan selalu memandang anak motor itu negatif, kami juga bisa berperilaku positif."
***
SUNMORI atau Sunday Morning Ride menjadi aktivitas yang akan Danggeres lakukan di pagi ini. Kegiatan yang hampir dilakukan tiap minggu ini, memang menjadi ajang Danggeres untuk bisa berkumpul bersama sekaligus melakukan hal-hal positif yang setidaknya berguna bagi diri mereka dan orang lain.
Bugh!
Inus tersentak kaget kala Wildan menepuk bahunya keras. "Ngagetin lo setan!"
"Mau ngapain lo, hah? Mau nyuri kotakan ya lo?!" sentak Wildan membuat seluruh anggota menatap keduanya.
Inus yang tertangkap basah, dengan sigap mengalihkan, "Astagfirullah, Wildan. Gak boleh suuzon gitu sama teman sendiri. Orang gue mau ini kok-- mau bersihin lalat! Iya tadi makanannya dikerumunin lalat, yaudah deh gue bantu usirin," jawab Inus.
"Bohong anjim! Kalau bersihin lalat, kenapa tuh kotak kebuka?"
"Hemm..itu lalatnya pengen makan ayam goreng juga, Dan. Makanya kotakanya kebuka kayak gitu," alibi Inus. Gak jelas banget kan? Mana ada lalat bisa buka kotakan.
"Lalatnya yang pengen atau lo nya?" tanya Emon menyudutkan.
"Masih kurang nasi kuning dua bungkus lo habisin?" tanya Arga kesal.
Ya bayangin aja, Arga harus merelakan makanannya untuk Inus yang katanya belum makan dari semalam. Padahal Arga tau keluarganya Inus itu kaya banget, yakali dia gak dikasih makan? Kecuali kalau Inus adalah anak tak dianggap.
Inus menyengir, "Cukup kok, Ga, cukup," katanya. "Tapi kalau lebih kan lebih bagus," lanjut Inus.
"Si anying," umpat Emon tertawa kecil seraya menggeleng pelan.
Tak berselang lama suara deruman motor mengaum kencang mendekati warung mang Udin. Mereka menoleh dan mendapati Danggeres anggkatan dua puluh yang baru saja datang. Agam turun dari motornya, merekatkan jaket kebangsaan Danggeres ditubuhnya kemudian ikut bergabung dengan yang lain.
"Bang, sorry telat," sapa Agam seraya bertos dengan Arga.
Arga mengangguk, "Gak papa," jawabnya.
"Ini yang cewek-cewek anak Danggeres juga bang?" pikir Agam. Ia melirik kelima gadis yang berada ditengah-tengah anggota Danggeres. Pasalnya pada saat pelantikan pun mereka juga datang di acara tersebut.
Zoya, Jinan, Gea, Vivi dan Fara memang ikut dalam Sunmori kali ini. Awalnya mereka gak mau, tetapi Arga memaksa mereka untuk ikut. Katanya Arga, ia bisa pastikan kalau kegiatan ini bakalan seru. Karena penasaran dan karena ada banyak cogan -jar Vivi- akhirnya mereka pun mengiyakan ajakan tersebut.
"Bukan. Tapi mereka juga jadi bagian terpenting di Danggeres. Mereka cewek-cewek yang udah ngebantuin Danggeres buat utuh lagi. Keliatannya sih kayak lemah gitu, tapi lo belum tau aja kan kalau mereka nge-war damagenya kayak apa?" Arga tersenyum miring.
Jinan berdecak, "Jangan gitu ih kak, biasa aja kok,"
"Tau, berlebihan lo," sahut Gea pada Arga.
Arga terkekeh sebentar. Tapi memang benar kan yang Arga bilang? Arga aja pas pertama kali liat aksi mereka, terkejut terheran-heran.
Mendengar suara ringisan dari arah samping, membuat Arga menoleh, "Kenapa?" tanya Arga.
Zoya yang duduk tepat disamping Arga, masih menunduk seraya mengucek matanya. "Kelilipan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARIA (SELESAI)
Teen Fiction[ kamu mau cerita geng motor? Yang ada baper-bapernya? Atau cerita tentang persahabatan yang ada leluconnya? Atau action? Misteri? Penuh teka-teki? Tenang saja. Semua sudah dikemas lengkap dalam cerita ini ] 🌺🌺 Tentang salah satu geng motor besar...