19 - Terima Kasih

35.2K 3.9K 78
                                    

"Vote and Coment guys💋 gue relain jantung gue jedag jedug biar kalian senang semua"

-Jinan

***

SETELAH lelah bermain basket seharian dengan anak IPS, kini anggota inti Danggeres nongkrong dikantin sekedar beristirahat atau menyegarkan mata dengan cewek cantik yang lewat.

"Hai neng cantik" goda Inus pada salah satu gadis yang duduk tepat membelakanginya. Gadis itu menoleh dengan alis terangkat seakan bertanya kenapa?

"Kamu suka makan bakso ya?" Tanya Inus.

Gadis itu melirik sekilas ke arah mangkok bakso didepannya kemudian mengangguk pelan pertanda jawabannya iya "kamu tau gak aku suka apa?" Tanya Inus lagi.

Gadis itu menggeleng "gak tau kak"

"Aku suka banget sama gadis yang ada didepan aku sekarang, manis banget, bikin melting" percaya lah sekarang gadis itu tertunduk malu, semburan merah dipipinya bahkan suda terlihat jelas. Inus memang jagonya dalam hal goda menggoda.

"Yeuuu, bisa ae lo upil tokek!" Sahut Emon.

Walaupun muka Inus pas pas-an, tak bisa dipungkiri wajah manis yang di miliki sangat mendukung aksi nya tersebut.

Dendra menggeleng "Jangan mau dek, itu siluman buaya" sahutnya.

Gadis yang diperkirakan adik kelas tadi langsung melenggang pergi bersama teman-temannya, sepertinya dia terlalu takut untuk berurusan dengan anak Danggeres, sekedar mengobrol saja, dia sudah lari. "Ck, ganggu aja lo setan! pergi kan calon bini gue" Decak Inus, kemudian membalikkan badannya kembali ke arah semula.

Mereka fokus dengan kegiatan masing-masing, ada yang sedang menyantap makanan, bermain cacing, atau stalking mantan.

Bosan dengan keadaan hening, Inus tak habis akal, senyum jahil nya tercetak melihat raut masam tergambar di wajah Wildan "Hai bang Wildan, apa kabar?" Tanyanya dengan nada mengejek.

"Diem lo" peringat Wildan.

"Ciahh yang baru putus mah beda, sensi abisss!"

"Lo napa sih, Dan? Biasanya diputusin cewek, b aja" ucap Gerald sambil memasukkan batagor ke dalam mulutnya.

Emon mengangguk setuju "Ho'oh biasa nya juga lo langsung cari mangsa lain" Wildan mengusap wajahnya kasar, dia juga sebenarnya bingung dengan keadaannya sendiri.

"Kenapa sih disaat gue mau serius? Ada aja yang ngerusak!" Wildan sudah frustasi nampaknya.

"Azab" jawab Keyno.

Yang bersangkutan melotot tajam "lo mending gak usah ngomong deh key, bikin naik tensi anjir!" Keyno bodoamat, lagian apa yang dikatakannya benar, bukan? Wildan kena azab akibat sering memainkan, mem-baperkan kemudian meninggalkan wanita seenak nya. Haha rasain kau Wildan!

"Jadi, lo tadinya mau serius sama Raina?" Tanya Gerald, membuat Wildan mengangguk lesu. Hilang sudah harapannya, mungkin kali ini dia akan kembali mencari mangsa baru.

"Sabar Dan, bentar lagi juga lo bakal ketemu sama jodoh lo, kalau belum ketemu berarti masih nyantol sama gue" Inus menaik-turunkan alisnya beberapa kali dengan muka tengil yang minta di tabok.

"Sialan!"

Sekedar info aja nih, sebenarnya bukan Inus saja yang buaya diantara mereka, Inus hanya mengandalkan omongan tetapi tidak ada yang dipacarinya, katanya gini gue cuma mau pacaran sama bini gue aja nanti.

Sedangkan yang paling banyak -gak banyak- sih cuma sering banget gonta-ganti pacar, jelas itu si Wildan. Tapi sebuaya-buaya nya Wildan, dia tidak pernah memacari dua cewek sekaligus. Hanya saja bisa sebulan sekali ganti cewek. Macam kuota internet.

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang