37 - Misi Pertama

27.9K 3.5K 266
                                    

HAPPY 100K PEMBACA ARGARIA💚💚

Terimakasih dan selamat membaca🌸🌸

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaa!!

Playlist diputar sesuai perintah⚠

***

"EMOOONNNN BALIKIN MILKITA GUEE!!!" Inus mengejar Emon yang dengan seenak jidat mengambil permen kesayangannya.

"Bagi satu, aelah. Pelit banget lo"

"GAKKK MAU! BALIKIN SINI!" Inus mulai mengitari sofa yang ada diruang tersebut, membuat Gerald yang tengah duduk, pusing melihatnya. Bisa-bisa nya mereka heboh hanya karena sebuah permen milkita yang harganya tak sampai dua ribu.

Tapi memang segitu cintanya Inus sama permen ini. Kalau disuruh pilih permen atau cewek, coba tebak Inus bakal pilih yang mana?

Ya jelas cewek lah! Gila aja kalau dia lebih milih permen. Katanya sih gini, kalau permen mah masih bisa dibeli lagi, lah kalau cewek? Iya bagus kalau ada yang mau sama gue, kalau gak ada? Kan kasian emak gue gak dapat cucu.

Tapi Inus juga gak bakal sudi kalau permennya di colong! Secara permen itu kan udah kayak pacar simpanan nya.

Bukannya diam, Emon justru semakin jail, ia membuka bungkusan permen tersebut, kemudian bersiap memasukkannnya ke dalam mulut, "EMON SIALAN! SAMPE LO MAKAN TUH PACAR GUE, GUE SUMPAHIN LO AMBEYEN!"

"Aaaaa" Emon men-slow motion gerakan permen tersebut ketika hendak memasuki mulutnya.

"Jangan dong, Mon! Sisa satu nih, gue belum beli stok baru lagi" ucap Inus memelas. Dia sudah lelah, berteriak tidak akan membuat Emon berhenti. Sebaliknya, laki-laki itu justru semakin gencar.

"Jangan nangis, Nus cup cup cup" ejek Emon.

"Iya deh gue balikin, tapi bilang Emon ganteng dulu dong" tawar Emon seraya tersenyum jail. "Gimana? Mau gak?"

"NAJIS! muka lo sama gue aja masih gantengan muka gue"

"Yakin nih gak mau? Lo rela permen kesayangan lo ini masuk ke mulut gue?"

"JANGAN DONGGG!!! Iya deh iya" Inus menarik nafas panjang. Sumpah demi apapun mulutnya pasti akan kebas jika kata itu keluar, tapi ya mau gimana lagi? Namanya juga sayang permen.

Dengan berat hati, berat ginjal, berat jantung, berat lahir dan batin, akhirnya Inus berucap dengan ogah-ogahan "Emon ganteng"

"Apa apa? Gak denger, ulang dong ulang"

"Emon gantengggg!" Inus berucap sedikit lantang.

"Sekali lagi"

"Emon gantenggggg!!"

"Lebih kerass!"

"EMONNNN KAYAKKK ANJENGGGGG!!!"

"BAHAHAHAHAHAHAH" Emon tertawa puas. Sangat puas. Akhirnya dia bisa memancing emosi Inus. Karena selama berteman, Inus jarang banget marah. Malahan dia yang sering buat temannya naik darah!

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang