48 - Danggeres vs Horixon (2)

23.1K 2.7K 258
                                    

Iya ini double up, khusus buat kalian yg sering semangatin caa❤❤

Selamat membaca 5000+ kata di part ini🔥🔥 semoga gak ketiduran😂

Jangan pelit-pelit buat ninggalin jejak yaa!!✨✨

***

"SOLIDARITAS HARGA MATI"

-Danggeres'19-

***

🎵Kill Him - Ender Guney🎵

KEADAAN diluar markas Horixon kini benar-benar kacau. Bunyi decitan senjata, berpadu dengan jeritan kesakitan menjadi musik yang menemani peperangan malam ini. Tidak hanya itu, cairan merah kental juga sudah berlumuran kemana-mana, seolah menjadi hiasan diantara ratusan pasukan.

Arga terus melayangkan pukulannya pada wajah Erlan yang sudah terluka parah. Baiklah, nampaknya Erlan masih belum kapok juga.

Erlan melayangkan celurit nya ke arah leher Arga, seperti tau akan pergerakan tersebut, dengan cepat Arga menunduk. Dia lantas menendang tangan Erlan hingga celurit itu lepas dari genggamannya. Arga kembali maju, memberikan dua kali pukulan tepat di pipi kanan Erlan secara bertubi-tubi.

Seakan belum merasa puas, Arga menahan badan Erlan kemudian menendang perut cowok itu dengan lutut miliknya.

Uhuk!

Hanya dengan satu tendangan saja, darah mengucur melalui mulut Erlan. Melihat itu Arga tersenyum puas.

Arga menyibakkan rambutnya ke atas. Kaos hitamnya sudah sangat basah akibat keringat, bahkan kaos tersebut dapat mencetak jelas kotak-kotak yang ada di sekitar perutnya. Setelah menyeka sedikit sudut bibir yang robek, Arga melangkah maju menghampiri Erlan yang masih terbaring diatas tanah.

Arga mendudukkan badannya diatas perut Erlan. Laki-laki itu tersenyum kembali kala mendengar ringisan kecil dari musuh bebuyutannya. "Lo sama anak buah lo sudah banyak cari masalah, Erlan" senyum mematikan terbit dibibir Arga, "Jadi hari ini gue akan kasih hadiah buat lo"

Bugh!

"Ini buat lo yang udah seenaknya nyuruh anggota Horixon buat mata-matain Danggeres"

Bugh!

"Ini sebagai balasan karena Jaco udah seenaknya bikin Wildan sakit. Dan..."

Bugh!

"Ini buat lo yang sudah seenaknya sekap Jinan" melihat Erlan yang sudah kehabisan tenaga, membuat Arga tersenyum kemenangan.

Tapi senyuman itu hanya sekejap, sebelum akhirnya empat orang besar yang merupakan bawahan Erlan, menarik Arga dengan keras kemudian membantingnya ke tanah. Dengan sisa-sisa tenaga, Erlan bangkit, kali ini senyuman itu beralih ke bibirnya.

Arga bangun dengan sekali hentakan. Ia menatap nyalang ke arah keempatnya. Melihat celurit Erlan yang tergeletak, dengan cepat ia ambil dan layangkan ke arah lawan.

Satu orang dapat menghindar dari serangan Arga, satu orang lagi tiba-tiba menendang pungung Arga dari belakang dan langsung di sambung dengan dua orang didepan yang menghantam wajah Arga secara bergiiran.

Arga kelimpungan. Sebisa mungkin ia menyadarkan dirinya. Sesekali cowok itu menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan rasa pusing. Kemudian ia kembali maju.

Sett!

Kali ini celurit yang ia layangkan berhasil mengenai lengan lawannya. Belum merasa puas, Arga kembali menendang satu orang yang berusaha menyerangnya dari arah samping. Ingin bergerak melawan lagi, tapi badan Arga seakan kaku kala sebuah pisau menancap tepat di tulang selangkanya.

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang