Selamat membaca kembali extra part dari cerita Argaria💛💛💛
Btw ini part panjang banget, dan isinya hmm semua😍😍 jadi dipersilahkan untuk masuk ke kamar, kunci pintu, peluk doi, kalau gak ada doi, guling pun jadi👌
***
TEPAT hari ini adalah perayaan ulang tahun seorang Alexaandro Argaria Mahesa. Kalau boleh jujur, sebenarnya Arga tidak ingin dirayakan apalagi sampai semewah ini. Bayangkan, keluarganya harus mengeluarkan ratusan juta hanya untuk sehari. Dan Arga rasa itu sangatlah berlebihan.
Tetapi Prita -sang omah lah- yang meminta perayaan ulang tahun itu diadakan. Iya, bisa dibilang Arga adalah cucu kesayangannya. Sedari kecil, Arga banyak menghabiskan waktu dengan Prita. Hal itu lah yang membuat hubungan Prita jauh lebih dekat dengan Arga daripada cucu lainnya.
Gerald, Keyno, Dendra, Wildan, Emon dan Inus yang datang memakai kaos putih dibalut tuxedo hitam serta sepatu pantofel, kompak membuat penampilan ke-enamnya menjadi pusat perhatian. Semua mata seolah menatap takjub pada vibes yang dipancarkan oleh mereka.
"Widihh berasa artis gue diliatin kek gini," ujar Inus bangga. Banget lah!
Emon tak ingin ketinggalan. Ia meniup telapak tangannya kemudian menggosoknya ke rambut bagian atas, "Mendekatlah kau wahai jodohku," ucapnya.
Inus membuka kedua matanya lebar dengan jari-jari, lalu melihat sekumpulan gadis yang sedang berbincang, "Gue belum menemukam setitik daki disana," ujar Inus.
"Gila temen-temennya Arga cantik semua cuy, tapi kenapa Arga jomblonya lama banget ya?" tanya Dendra heran. Matanya menatap sekitar. Emang bener yang datang tuh cans semua. Mulus-mulus pula.
"Ya tapi kan Arga sekarang udah punya pacar. Cantikan Zoya lagi daripada mereka," jawab Wildan.
"Cantikan Zoya apa Vivi?" goda Inus.
"Cantik Zoya," jawab Wildan.
"Si anjir, kalau Vivi denger kretek-kretek nih pasti hatinya," duga Gerald.
"Behhh bukan lagi. Hancur berkeping-keping ini mah," timpal Emon.
Wildan terkekeh seraya menggoyang-goyangkan gelas berkaki panjang yang dipegangnya, "Lo salah nanya. Coba aja lo tanya lebih sayang sama Zoya apa Vivi," kata Wildan.
"Lebih sayang Vivi?" tanya Inus sekaligus menduga jawaban Wildan.
"Lebih sayang Zoya," jawab Wildan. Membuat Inus melotot tajam. Anjir! Wildan mau nikung Arga. "Ya lebih sayang sama Vivi lah, pake nanya lagi. Goblok!" lanjut Wildan kesal sendiri.
Dendra yang berdiri disamping cowok itu, lantas mengusap pelan dadanya, "Sabar Dan sabar." Sontak Wildan menyentak tangan Dendra, "Rusak dasi gue anjir!"
"Sudah-sudah, jangan rebutin gue. Ayo dimakan, kasih habis aja sekalian," ajak Inus tanpa malu sama sekali.
"Lo kira ini acara punya lo?" tanya Gerald heran.
Inus menyengir kuda, "Acara Arga berarti acara gue juga, kan Arga sudah anggap gue saudara sekandung-nya," jawabnya percaya diri.
"Arga mana mau punya saudara kayak lo," ejek Dendra.
Inus melotot tajam, "Nista banget mulut lo Den, ntar gue cobekin pake cobekan emak gue baru tau lo," semprot Inus membuat Dendra terkekeh kecil kemudian meminum kembali sirup yang dipegangnya.
Arga yang melihat teman-temannya yang sudah datang lantas menghampiri. "WOY MA BRO! Selamat ulang tahun!" pekik Inus kala melihat Arga. Dia kemudian memeluk Arga erat. "Jangan erat-erat Nus kusut baju gue astaga, belum juga mulai nih acara!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGARIA (SELESAI)
Fiksi Remaja[ kamu mau cerita geng motor? Yang ada baper-bapernya? Atau cerita tentang persahabatan yang ada leluconnya? Atau action? Misteri? Penuh teka-teki? Tenang saja. Semua sudah dikemas lengkap dalam cerita ini ] 🌺🌺 Tentang salah satu geng motor besar...