Alsya mencoba untuk tetap tersenyum, membalas semua senyuman yang teman-teman nya berikan padanya.
Langkah nya tetap bergerak, senyuman terus ia perlihatkan. Ia tidak mau membuat teman-teman bertanya padanya jika ia tidak tersenyum dan memilih untuk mendatarkan bibir nya.
Gelang yang sempat Elsya tolak tadi, terus ia pegang dengan erat. Sungguh, mengingat sikap Elsya tadi benar-benar membuat hati Alsya hancur sehancur-hancurnya.
Padahal niat nya begitu baik, tapi kenapa Elsya menolaknya dengan sangat kasar?
Setidaknya kalo tidak mau, Elsya bisa bicara kan baik-baik, dan menolaknya dengan sangat lembut.
Ah!
Jangan lupakan sesuatu.
Bahwa Elsya bukan anak yang baik.
Bahkan melihat Alsya saja, mulutnya ingin sekali berkata kasar.
Sangking tidak sukanya Elsya terhadap Alsya.
Boleh kah Alsya berharap suatu saat nanti Elsya akan mau menganggap nya sebagai saudaranya? Yang lebih tepat nya saudara kembar nya?
Boleh kah Alsya berharap suatu saat nanti Elsya akan bersikap baik pada nya?
Apa jika Alsya pergi untuk selama-lamanya Elsya akan menangis dan menyesal atas semua sikap nya terhadap Alsya?
Jika boleh meminta, Alsya ingin pergi dan melihat apakah Elsya menangis atau tidak.
Ah! Bukan saat nya memikirkan hal yang tidak-tidak.
Seseorang berhenti dihadapan Alsya dengan sangat tiba-tiba, Alsya tidak kaget. Karena ia tengah melamun. Dan itu sedikit membuat jantungnya tidak berfungsi disaat kagetan tiba-tiba datang pada nya.
"Alsya, gooooood morning" Sapa Arion lembut, Alsya tidak menghiraukan nya. Anak itu masih senantiasa untuk melihat gelang yang ia pegang dengan kepalanya yang menunduk.
Arion ikut menatap apa yang Alsya lihat, dan benar saja. Gelang adalah benda yang tengah Alsya lihat.
"Udah lo coba kasih, atau belum?" Tanya Arion.
"Ditolak.." Lirih Alsya, lalu tersenyum dan mendongkakkan kepala nya.
"Dengan cara? Lembut atau ka -- " Belum lagi ucapan Arion selesai, sudah lebih dulu dipotong oleh Alsya.
"Lembut kok, Elsya bilang. Dia nggak mau pake gelang. Kata nya sih, dia ---" Alsya menggantung kan ucapannya.
"Bohong" Sambar Arion.
"Pasti lo bohong kan?" Tanya Arion.
Alsya terdiam.
"Yaudah, kalo si dia nggak mau. Gelang nya buat gue aja" Ucap Arion, lalu mengambil dengan sangat cepat gelang nya dari tangan Alsya.
Arion langsung memakai nya ditangan kirinya, dan setelah itu ia tersenyum pertanda ia bahagia karena gelang nya sudah ada ditangan kirinya.
"Sekarang kita udah couple'an" Lanjut nya, lalu meraih tangan Alsya dan mendekatkannya ditangan kirinya.
Alsya tersenyum tipis, setidaknya ada Arion yang mau couple'an dengannya.
"Kamu nggak malu pake gelang kayak gitu? Gelangnya khusus untuk cewek lho" Tanya Alsya, tentu saja Arion mengeleng kan kepala nya. Untuk apa dirinya malu? Asal kan barang nya dari Alsya, ia akan memakai nya dengan sangat senang.
Walau kenyataan nya, gelang yang tengah ia dan Alsya pakai adalah hasil dari uang saku nya sendiri.
Tapi tak apa, karena Alsya yang memilih gelang nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSYA | END ✓
Teen Fiction❝Cerita hidup yang menyakitkan, namun aku menyukai nya❞ - Alsya 18 juli 2021 #rank 2 in fiksiremaja 18 juli 2021 #rank 1 in kembar 18 juli 2021 #rank 2 in kembaran 21 juli 2021 #rank 1 in alsya 21 juli 2021 #rank 1 in elsa 21 juli 2021 #rank 1 in...