05 | Tolong anggap aku!

4.4K 345 12
                                    

Budidayakan vote sebelum atau sesudah membaca

Terimakasih

• • •

"Lo serius?" Anisa mengangguk, Elsya menahan kekesalannya. Ia mengepalkan kedua tangannya. Dan menatap kedepan, ia harus memberi perhitungan dengan kembarannya itu.

"Awas aja lo Alsya! Gue buat perhitungan sama lo!" Dikira matematika kali ya.

• • •

Alsya hanya diam disamping Elsa, ia benar benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Vino. Bisa-bisanya dia mengatakan jika dirinya pacar Vino. Astaga, Alsya semakin takut. Mana tadi ada Anisa lagi temannya Elsya, pasti Anisa langsung ngelapor ke Elsya.

"Kenapa sih? Vino ngomong apa aja ke lo?" Bisik Elsa, Alsya hanya menggeleng sebagai respon jawabannya.


• • •

"Udah gue bilangin! Jauh-jauh dari Vino! Vino punya gue Alsya! Lo itu nggak cocok sama Vino! Ingat! Gue jauh lebih cantik dari lo! Lo itu nggak cantik! Mending lo sama Jino aja deh sana. Tu cocok dia sama lo! Sekali lagi gue dengar lo sama Vino berduaan. Gue bunuh Lo! Paham!" Lantas Alsya memundurkan langkah kaki nya karna kaget dengan suara Elsya. Bahkan bentakan Elsya jauh lebih menakutkan dari pada bentakan gurunya.

Elsya langsung pergi dari hadapan Alsya, lalu menaiki mobilnya. Angel hanya diam memandangi kedua adiknya itu.

Dan sekarang Alsya harus pulang jalan kaki. Elsa sudah pulang dari tadi dan Vino? Mana mungkin Alsya harus pulang bareng dia. Yang ada dia dibentak lagi sama Elsya. Dan dengan terpaksa nya Alsya harus jalan kaki.


• • •


Ini lah kebiasaan Alsya, menunduk jika berjalan kemana mana. Alsya melangkahkan kakinya terus dan terus. Tidak menghiraukan sekeliling dan menatap kedepan barang sedetik pun.

Alsya memperat tas yang ka gunakan, menaikkan kaca matanya yang sudah melorot kebawah dan mengaruk pipi nya yang sedikit gatal.

Seseorang berhenti dihadapan Alsya, dan tentu saja Alsya langsung melangkah mundur dua langkah.

Dipandangnya cowok tersebut dan sedetik kemudian langsung menunduk.

"Lo pulang sendirian?" Tanya cowok itu, Alsya mengangguk pelan. Dan semakin mempererat tas yang ia gunakan.

"Angkat kepala lo, ini kakak kelas, bukan adek kelas lo" Ucapnya, lantas Alsya mendongkakkan kepalanya.

"Maaf kak, aku n-nggak se-nga-ja nab-rak ka-kak" Gugup nya, cowok itu mengelidik bingung, kan yang sengaja berhenti dihadapan Alsya dirinya, kenapa jadi dia yang minta maaf? Dan mau tidak mau cowok itu hanya mengangguk.

"Lo adeknya Angel bukan?" Tanya cowok itu, Alsya berpikir sebentar. Jawab iya? Atau tidak? Dia menganggap Angel adalah Kakak nya tapi Angel nya? Memanggil dirinya 'adik' pun bahkan tidak pernah lagi. Alsya pun bingung mau jawab apa. Yasudah lah, jawab aja iya.

"I-iya" Cicitnya, lalu menunduk kembali.

"Kenalin, Gino. Temannya Angel dan kakak nya Vino" Apa dia bilang tadi? Vino? Oh astaga! Ini yang namanya Gino Gino itu? Hebat! Ini mah ganteng banget. Pikir Alsya

ALSYA | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang