24 | Tolong, percaya lah!

2.6K 241 19
                                    

Budidayakan vote sebelum atau sesudah membaca

Terimakasih

• • •

"Dasar anak yang jahat!! Tidak tahu diri!!"

Plak

"MAMA!!!"

Alsya tersentak dari tidur nya disaat mimpi buruk menghantui nya. Tangan kanannya seketika langsung berada di dada nya, keringat dingin mulai berkeluaran dan nafas nya mulai tidak beraturan.

Di pejamkan nya mata nya itu, dan mulai menyandarkan dirinya kebelakang. Pipi nya bahkan masih terasa sangat sakit karena dua tamparan mendarat di pipi nya. Pertama dari Elsya, dan kedua dari Papa nya.

Namun tamparan dihidupannya jauh lebih meyakitkan dibandingkan tamparan dari kedua anggota keluarga nya.

Alsya mulai berdiri dari duduk nya, ini bukan saat nya untuk terus bersantai dan bersandar apa yang ada di belakang nya

Ia tidak ingin terlambat kesekolah dan akan membawa nya ke hukuman yang bagi nya pasti akan membuat nya kelelahan. Cukup waktu itu, Vino membuat nya dihukum karena terlambat kesekolah.

Alsya mulai kekamar mandi, membersihkan tubuh nya agar terasa lebih segar dan wangi.

Mari kita lihat bagaimana keadaan dirumah Elsa. Elsa meraih handphone yang baru saja di cas.

"Mari lihat video yang di kirim Alsya semalam yang belum sempat kita nonton malam tadi karena keburu ngatuk!" Kata nya sendiri, lalu mulai duduk didepan cermin nya dan mulai menonton video yang dikirim Alsya dengan durasi delapan menit lebih.

Elsa fokus menonton, ia tersenyum simpul. Alsya begitu sangat cantik di dalam handphone nya itu, tidak di heran kan bagaimana semua murid memuji Alsya yang berpenampilan sangat cantik.

Beberapa saat kemudian, senyum Elsa luntur seketika. Tidak berlangsung lama, disaat Elsya datang membuka pintu kamar Alsya dengan kasar.

Elsa mulai mengucek-ucek kan mata nya, apa yang membuat Elsya datang ke kamar Alsya?

Elsa kembali fokus menatap handphone nya, mendengar kalimat demi kalimat yang Elsya dan Alsya keluarkan. Dan sampai akhirnya, Elsa menutupi mulut nya sendiri disaat Elsya membenturkan dirinya sendiri ke dinding kamar Alsya

Elsya berteriak, memanggil Papa nya dan sampai akhir nya Papa, Mama, dan kakak nya datang.

Elsa membesar mata nya lebih lebar lagi disaat Eno menampar pipi Alsya, tepat dimana divideo tadi Elsya juga menampari nya.

Dan sampai akhirnya pun, mereka berempat pergi dari kamar Alsya meninggalkan Alsya sendirian didalam kamar nya.

Alsya menangis, ini bukan salah nya tapi kenapa malah dirinya yang disalah kan?

Dan sampai akhirnya, disaat durasi nya hampir habis. Alsya menangis, layak nya anak yang ingin di kasihani.

"Hiks.. seseorang tolong percaya sama Alsya.." Elsa ikut mengeluarkan air mata nya, begitu tidak tega melihat Alsya didalam sana. Air mata yang terjatuh, pipi yang memerah dan rambut yang awal nya terlihat rapi namun berantakan disaat kedua nya menampari dirinya.

ALSYA | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang