Beberapa hari sudah Elsya berada dirumah sakit, hari ini Elsya sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Tentu saja anak itu merasa senang karena ia akan pulang kerumah, karena demi apapun. Elsya paling tidak suka dengan aroma rumah sakit.
Alsya dan Angel menunggu dirumah, yah menunggu. Menunggu kedatangan Elsya kembali kerumah ini setelah beberapa hari menginap dirumah sakit.
Beberapa saat kemudian, nampak Eno tengah mengendong Alsya. Alin berjalan disampingnya dan mang Agus membawakan kursi roda milik Elsya.
"Elsya mau ke kamar aja, Elsya nggak mau lihat dia" Ucap Elsya, menunjuk Alsya dengan jari telunjuk nya itu.
Alsya memaklumi itu, mungkin akan seperti ini terus.
Eno mengangguk, lalu segera membawa Elsya kekamarnya. Alin ikut, begitu pun juga dengan Angel.
Dan sekarang, dibawah cuma ada Alsya sendirian.
Alsya menatap keatas, lebih tepat nya kamar milik Elsya.
Anak itu tersenyum, mulai besok ia harus menjaga dan merawat Elsya. Apapun yang terjadi, maupun tolakan, kasaran dari mulut Elsya, Alsya akan tetap mencoba nya.
Karena Alsya yakin, hati Elsya yang keras akan melunak seiring berjalannya waktu.
• • •Alsya nampak menuruni anak tangga, pagi ini ia akan pergi kesekolah sendirian, tanpa ada Elsya di dalam mobil dan tanpa ada Angel didalam mobil. Yang pasti nya hanya dirinya dan mang Agus lah yang ada didalam mobil.
Angel pagi ini kesekolah bersama Gino, anak itu hampir setiap pagi pergi bersama Gino.
Dibawah, sudah ada Angel dan juga Eno. Yah, Eno lebih dulu turun dari nya, dan hari ini tidak ada kecupan dikepalanya.
"Mama mana? Pa? Kak?" Tanya Alsya.
"Mama dikamar Elsya, ayo sarapan." Balas Eno, Alsya mengangguk lalu mulai memakan sarapannya.
Mereka sekarang sibuk dengan makanan masing-masing, dan seketika satu pertanyaan melayang dipikiran Alsya.
"Pa? Elsya nggak bakal sekolah lagi?" Tanya nya, Angel dan Eno langsung menatap Alsya. Meluncurkan makanan yang sudah dikunyah beberapa kali dan langsung menjawab pertanyaan Alsya.
"Elsya masih sekolah, tapi sekolah nya dirumah. Elsya bakal belajar dirumah" Jawab Eno.
"Apa Elsya bakal bisa jalan lagi Pa? Elsya nggak benar-benar permanen kan Pa lumpuh nya?" Tanya Alsya bertubi-tubi, Eno membuang nafas nya kasar. Ia juga tidak tahu, Elsya selalu menolak disaat mereka mengajak Elsya untuk terapi.
Dan alasan dari Elsya adalah, pasti akan sangat sakit jika ia melakukan terapi.
"Elsya nggak mau terapi, Papa nggak tau Elsya bakal bisa jalan lagi atau nggak" Jawab Eno, dan jawaban dari Eno mampu membuat Alsya dan Angel melesuh.
"Kita harus bujukin Elsya, Alsya" Ucap Angel, menolehkan kepalanya ke Alsya dan menunggu reaksi apa yang akan Alsya berikan.
"Alsya mau, tapi mana mungkin Elsya ngebiarin Alsya masuk kedalam kamar nya" Lagi dan lagi Alsya melesuh.
"Yaudah deh, kakak aja yang bujuk habis ini" Pasrah Angel.
"Ayo habisin sarapan kalian" Ucap Eno lagi, Alsya dan Angel pun mengangguk mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSYA | END ✓
Ficção Adolescente❝Cerita hidup yang menyakitkan, namun aku menyukai nya❞ - Alsya 18 juli 2021 #rank 2 in fiksiremaja 18 juli 2021 #rank 1 in kembar 18 juli 2021 #rank 2 in kembaran 21 juli 2021 #rank 1 in alsya 21 juli 2021 #rank 1 in elsa 21 juli 2021 #rank 1 in...