28 | Jangan abaikan Alsya

2.5K 221 22
                                    

Budidayakan vote sebelum atau sesudah membaca

Terimakasih

• • •

Saat ini tidak ada yang membuka pembicaraan ditengah-tengah nya makan makan malam bersama. Alsya sibuk mengunyah makanannya begitu pun juga dengan yang lainnya.

Alsya terus menatap Mama nya, anak itu begitu merindukan Mama nya itu. Sudah beberapa hari ini, Alsya tidak pernah lagi berbicara pada Mama nya itu.

Kejadian dimana Alsya membenturkan kepala Elsya, membuat Alin ataupun Eno tak ingin berbicara pada Alsya. Walau kenyataan nya, Alsya tidak pernah melakukan hal itu kepala Elsya.

Angel yang terus kasihan pada Alsya, hanya terus memaksa Alsya untuk mengatakan yang sebenarnya. Tapi Alsya, perempuan itu terus memaksa Angel untuk berhenti memaksa nya dan tidak mengatakan yang sebenarnya pada Alin ataupun Eno.

Ia tidak mau, Alin dan Eno membenci Elsya. Ia benar-benar tidak mau hal itu sampai terjadi, cukup dirinya lah yang hanya dibenci.

Angel terus menatap Elsya tajam, perempuan cantik itu begitu muak melihat Elsya yang terus memakan makanannya tanpa perasaan bersalah sedikit pun. Makan layak nya tak memikirkan kesalahan apa yang telah ia buat, dan hidup seakan dirinya disayang oleh semua orang.

Namun faktanya, sudah sebagian orang yang membenci dirinya.

Alsya mengarahkan pandangannya kearah Angel, ia tau Angel pasti sudah muak dengan tingkah laku Elsya. Tapi, bagaimana pun juga ia harus tetap membuat Angel kembali menyayangi Elsya dengan sepenuh hati nya.

Alsya fokus menghabiskan makanannya, mungkin memandangi keluarganya hanya bisa membuat dirinya menghabiskan makanan nya paling akhir.

Dan sampai akhirnya pun, mereka selesai menghabiskan makanan mereka masing-masing.

Eno lebih dulu pergi kekamarnya, begitu pun juga dengan Elsya dan Angel. Sementara Alin, perempuan cantik itu lebih dulu membantu bi Mirna untuk membersihkan bekas makanan mereka malam ini.

Alsya menunggu didekat tangga, menunggu Alin selesai membantu bi Mirna dan sampai akhirnya Alin berjalan menuju tangga dan ingin pergi kekamar nya.

Alin melangkah, ia tau Alsya pasti menunggu nya, dengan perasaan yang tidak peduli, Alin mengabaikan Alsya begitu saja.

Baru satu tangga ia melangkah menaiki satu tangga, Alsya sudah lebih dulu memanggil nya. Alin menoleh, ditariknya nafas nya panjang dan segera membuang nya secara perlahan. Ia memundurkan dirinya, namun pandangan nya menatap kearah depan dan menunggu alasan kenapa Alsya memanggil nya.

"Tolong jangan abaikan Alsya" Pinta Alsya, ia begitu memohon pada Mama nya. Meminta agar Mama nya tidak terus mengabaikan nya seperti Papa nya yang selalu mengabaikan nya.

"Alsya nggak sadar apa yang telah Alsya lakuin sama kembaran Alsya sendiri?" Alsya terdiam, ingin sekali Alsya mengatakan yang sebenarnya. Tapi, perasaan untuk tidak mengatakan nya terus menghantuinya. Alsya benar-benar tidak ingin Elsya dibenci oleh Mama dan juga Papa nya.

"Alsya tau, tapi tolong Ma. Jangan abaikan Alsya kayak Papa yang terus abaikan Alsya setiap hari" Balas Alsya, Alin membuang nafas nya kasar.

ALSYA | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang