30 | Ini penyakit serius!

2.9K 235 19
                                    

Budidayakan vote sebelum atau sesudah membaca

Terimakasih

• • •

Tok tok tok

Angel mengetuk pintu kamar Alsya tiga kali, Alsya menoleh ke pintu. Lalu kemudian, ia kembali menatap bingkai foto nya bersama sang nenek.

"Kenapa" Tanya Alsya ke Angel, Angel menarik nafas nya di luar sana, lalu segera membuang nya dengan perlahan.

"Ayo makan malam, Mama, Papa, sama Elsya udah nunggu dibawa" Ajak nya, Alsya terus mengusap bingkai nya, air mata nya lagi dan lagi terjatuh.

Bibir nya melengkung ke atas, mana mungkin ketiga nya menunggu nya dibawa sana. Mengingat, setiap ia turun ketinya sudah memakan makanannya lebih dulu.

"Alsya nggak lapar, kalian aja yang makan" Balas nya, Angel mengusap wajah nya kasar.

"Nggak lapar kamu bilang? Kamu udah nggak makan beberapa hari dan kamu bilang kamu nggak lapar? Alsya, tolong ngertiin diri kamu sendiri. Kamu butuh asupan makanan, kamu butuh tenaga" Alsya tidak peduli dengan ucapan Angel, meskipun ia akan sakit, pasti Alin, Eno, dan Elsya tidak akan peduli pada nya.

"Nafsu makan Alsya hilang, Alsya beneran nggak lapar. Kak" Balas nya, Angel memegang knop pintu nya. Ah, ternyata pintu nya tidak dikunci.

Angel masuk, menutup kembali pintu nya dan duduk disamping Alsya.

"Mulut kamu memang nggak bilang lapar, tapi perut kamu selalu berteriak untuk di isi dengan makanan. Tolong isi perut kamu, kamu butuh tenaga Alsya" Ucap Angel, ia memegang satu pundak Alsya dengan lembut. Alsya hanya bisa terdiam, sekeras apapun Angel memaksa nya untuk makan, Alsya tidak akan pernah mau.

Percuma jika Alsya makan, lidah nya tidak bisa merasakan sedikit rasa apapun yang akan masuk kedalam mulutnya.

"Alsya nggak mau" Gumam nya.

"Kapan kamu mau makan?" Angel bertanya, mata nya tertuju pada bingkai foto yang Alsya pegang dan menunggu jawaban dari Alsya.

"Besok, atau mungkin lusa? Atau mungkin nggak bakal makan apapun lagi" Angel menunduk, setiap ia bertanya kenapa jawaban itu terus yang ia dengar dari mulut Alsya?

"Setiap kakak nanya, kenapa jawab nya itu terus?"

"Karena jawaban Alsya, jawaban yang tepat buat pertanyaan dari kakak"

"Kemaren bilang nya juga besok atau lusa, tapi besok nya kamu tetap nggak makan, lusa nya juga. Jadi jawaban yang tepat dimana letak nya?" Alsya mengeleng pelan, dia bahkan tidak tau pasti jawabannya tepat atau tidak.

"Alsya nggak tau" Balas nya singkat.

Angel menarik nafas nya dalam dalam.

"Lah? Kok kamar kamu wangi banget? Kamu pakai pengharum banyak banget ya?" Tanya Angel, Alsya mengangguk pelan.

"Ya, karena nggak kecium. Alsya pakai nya banyak banget" Balas Alsya.

"Sekarang? Kecium nggak?" Alsya mengeleng.

"Nggak, nggak ada bau apa-apa."

ALSYA | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang