41 | Disini, aku yang berjuang!

2.1K 214 11
                                    

Setelah bel pulang berbunyi, Elsa sudah lebih dulu pamit ke Alsya untuk pulang lebih dulu. Anak itu baru ingat bahwa ada urusan yang harus ia selesaikan bersama keluarganya.

Alsya keluar dari kelasnya, berjalan menuju keluar sekolah untuk masuk kedalam mobil nya dan menunggu kedua saudara nya disana, atau yang mungkin. Mereka berdua sudah ada didalam mobil.

Alsya menatap sekeliling, sedikit jaga jaga agar ia tidak kaget jika Arion tiba-tiba datang dengan cara mengangetkan nya.

Langkah demi langkah ia melangkah, tapi tidak ada Arion disekitar nya, ah. Bukankah Alsya harus bersyukur? Setidaknya pulang sekolah hari ini, Arion tidak memanggil namanya dan mengangetkan nya secara tiba tiba.

Brugh

Sangking jaga-jaga nya, Alsya sampai menabrak seseorang.

"M-maaf, aku nggak senga --- Vino?"

Yah, itu Vino.

"Maaf, aku nggak lihat ada kamu disini" Lanjut Alsya, lalu mulai melangkah lagi. Tapi sayang nya, Vino malah menghalangi nya.

"Mau sampai kapan lo kayak gini?" Tanya Vino.

"Aku harus pergi, Vino. Kak Angel pasti udah nungguin dimobil" Balas Alsya, mencoba untuk tidak menjawab pertanyaan dari Vino.

"Kak Angel lagi sama kak Gino, jawab dulu pertanyaan gue, Al --- "

"Vino!" Belum lagi ucapan Vino selesai, sudah lebih dulu dipotong oleh Elsya di ujung sana.

Elsya berlari kecil menuju Vino dan Alsya, dan sesampainya ia di antara Alsya dan Vino, Elsya langkah mengandeng tangan Vino dan membuat Alsya langsung menatap aksi Elsya terhadap Vino.

"Gue pulang bareng lo ya? Gue males pulang pake mobil, panas" Ucap Elsya, Vino masih menatapi Alsya. Ah! Elsya datang diwaktu yang tidak tepat.

"Aku, deluan ya. Semoga hari kalian menyenangkan" Ucap Alsya, lalu kembali melangkah dan meninggal kan Elsya dan Vino berduaan.

"Ayo pulang,"A jak Elsya, dan mau tidak mau Vino kembali menurut.

.

Sesampainya dimobil, Alsya langsung masuk kedalam mobil nya dan menutupi pintu mobil nya dengan kasar.

Melihat Vino dan Elsya seperti tadi, sedikit membuat hati nya merasa sakit.

Cemburu? Tentu saja

Cemburu itu untuk orang-orang lemah, dan Alsya salah satu dari orang-orang itu.

"Kamu nggak boleh cemburu, kamu nggak berhak cemburu. Vino bukan siapa-siapa nya kamu, kamu nggak berhak cemburu. Alsya" Gumam nya, mencoba untuk berhenti memikirkan Vino dan juga Elsya.

"Sttsh.." Alsya memegangi kepala nya, tiba-tiba saja kepalanya terasa sakit.

"Ah, sakit.." Lirih nya.

Mang Agus yang tadinya diluar, langsung masuk kedalam mobil.

"Non Alsya nggak papa non?" Tanya mang Agus, Alsya mengangguk pelan.

"Alsya nggak papa kok mang," jawab Alsya bohong.

"Mang Agus beliin air minun ya non?" Tawar mang Agus.

"Nggak usah mang Agus, Alsya baik kok. Alsya mau tidur aja, kalo kak Angel udah datang banguni Alsya ya?" Mang Agus mengangguk, lalu Alsya mulai memejamkan matanya.

Beberapa saat Alsya tertidur, Angel masuk dengan senyuman manisnya. Ia begitu bahagia, karena hari ini ia dan Gino akan menghabiskan waktu berdua.

Angel kembali menutup pintu mobilnya, menatap Alsya lembut dan mulai mengusap rambut adik nya itu.

ALSYA | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang