47 | Si anak baru yang dingin

2.1K 202 7
                                    

Difollow dulu atuh neng, nggak follow nggak temen. demaadestrianii oke, makasii chinguyaaa (づ ̄ ³ ̄)づ

• • •

Pagi ini, Alsya dibangunkan oleh Angel. Anak itu segera masuk kedalam kamar mandi nya untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah.

Angel kembali keluar dari kamar adik nya itu, kembali menuju kamar nya dan mulai bersiap siap untuk sarapan dibawah.

Butuh beberapa menit untuk Alsya selesai membersihkan tubuhnya, sekarang Alsya sudah keluar dari kamar mandinya dan segera memakai seragam sekolah nya.

Selesai dengan seragam, Alsya mulai menyisir rambutnya dan terakhir ia memakai sepatu nya dan memakai tas nya.

Segera ia buka pintu kamar nya dan keluar, kembali ia tutup pintu nya itu dan langsung pergi menuju meja makan.

Dibawah, sudah ada Angel dan Elsya.

Sementara Eno dan Alin, masih berada dikamar.

Angel nampak tersenyum menatap kearah handphone nya, sementara Elsya sibuk menghabiskan sarapannya dengan handphone di tangan kirinya.

Alsya bingung harus apa.

Sarapan lebih dulu atau menunggu Mama dan Papa nya turun kesini.

"Yaudah lah, aku nunggu Mama sama Papa aja" Lirih Alsya, lalu lebih memilih untuk terdiam di posisinya.

Beberapa saat kemudian, Alin dan Eno nampak turun dari tangga. Alin lebih dulu pergi ke dapur, sementara Eno lebih dulu mencium pucuk kepala Elsya dan Enjel sebelum duduk ditempat duduknya.

"Pagi sayang," Sapa Eno lembut, lagi dan lagi Alsya hanya bisa tersenyum melihat nya. Tapi di lubuk hatinya yang paling dalam, dirinya benar-benar iri setengah mati.

Alin kembali dari dapur, ia tau apa yang sekarang tengah Alsya rasanya. Ia mendekat pada Alsya, lalu mulai melakukan hal yang sama di pucuk kepala Alsya.

"Pagi, sayang" Alsya kaget, sontak membuat ia langsung tersenyum dengan cerianya.

"Pagi juga, Ma" Jawab Alsya, lalu Alin langsung duduk ditempat duduk nya.

Mereka mulai sarapan bersama, Angel berhenti untuk memainkan handphone nya begitu pun juga dengan Elsya.

Sekarang mereka sibuk untuk menghabiskan sarapan masing-masing.

Tanpa adanya pembicaraan, dan tanpa adanya keributan yang sering terjadi.

• • •

"Eh lo tau nggak? Ntar ada anak baru lho" Elsa menatap Alsya yang baru saja datang, Alsya mengeleng. Ya, Alsya tidak tahu dan baru tahu sekarang. Karena Elsa telah memberi tahu nya.

"Oh ya? Masuk kelas mana?" Tanya Alsya.

"Kayaknya kelas ini deh, tapi nggak tau juga. Kita lihat aja nanti" Balas Elsa.

"Oke, oh iya? Kamu tau nggak? Mama semalam datang ke kamar aku dan Mama nggak bakal cuekin aku lagi" Elsa tersenyum mendengar nya.

"Wah, sesuatu yang bagus. Semoga tante Alin nggak bakal kayak kemarin-kemarin lagi" Doa Elsa, Alsya mengaamiinkan nya dalam hati. Ya! Semoga saja.

"Ya, semoga aja"

"Dan semoga tuh anak juga berubah, enek banget lihat sikap dia" Alsya langsung menatap seseorang yang Elsa maksud, lalu kemudian ia mengangguk pelan. Ia begitu berharap jika Elsya akan berubah dan ingin menganggapnya sebagai saudara nya.

ALSYA | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang