Alsya keluar dari kamar nya tanpa senyuman dibibir nya, anak itu terlalu terluka untuk terus tersenyum menganggap jika ia tengah baik-baik saja.
Ia lelah berpura-pura untuk terlihat baik-baik saja, hati nya terlalu penuh untuk tetap mengisi rasa baik-baik saja masuk kedalam sana.
Alsya menuruni anak tangga dengan langkah kaki nya yang pelan, setelah sampai dibawah. Ia segera duduk di kursinya dan menunggu ketiga keluarga nya keluar dari kamar masing-masing.
Beberapa saat kemudian, Angel turun dari tangga, duduk di kursinya dan menatapi Alsya yang sekarang tengah melamun.
Angel ingin bertanya perihal apakah Alsya baik-baik saja dan bertanya apa yang tengah Alsya pikirkan. Tapi melihat Alsya tenang dengan dirinya membuat Angel harus mengurungi niat nya dalam dalam.
"Pagi sayang," Ucap Eno, ia baru saja keluar dari kamarnya.
Alsya mulai menatap sarapannya, lagi dan lagi nafsu makannya hilang begitu saja.
"Alsya.. sebelum kesekolah kamu harus makan sesuatu. Kamu nggak boleh kesekolah kalo nggak ada makanan yang masuk kedalam perut kamu. Mama mohon, Mama nggak mau kamu sakit" Ucap Alin, berusaha membuat Alsya sadar bahwa dirinya harus makan sesuatu lebih dulu sebelum berangkat kesekolah.
Alsya meraih roti yang sudah dioleskan oleh selai nanas, dan memandangi nya dengan lekat. Segera mengarahkan nya pada mulut nya dan menggigitnya dengan sangat sedikit.
Alin, Eno, dan Angel tersenyum. Setidaknya hari ini Alsya tidak menolak untuk sarapan dan memakan sesuatu dari meja makan
Alsya membuang nafas nya kasar, lagi dan lagi tidak ada rasa apapun yang menempel di bibirnya.
Alsya terus memakan rotinya, ia tidak peduli tidak ada rasa di lidah nya. Yang terpenting sekarang, ia makan dan membuat keluarga nya tidak terlalu khawatir pada nya.
Selesai menghabiskan roti nya, Alsya langsung keluar dan masuk kedalam mobil.
Alin, Eno dan Angel hanya bisa terdiam. Tidak seperti biasanya Alsya seperti itu. Apa di hari sebelumnya ada sesuatu yang terjadi pada Alsya?
Bahkan malam tadi, Elsya juga hanya diam saja disaat makan malam bersama. Sementara Alsya didalam kamar nya, tidak tau apa yang tengah ia lakukan didalam kamar nya itu.
Angel ikut berdiri, berlari menyusuli Alsya dan masuk kedalam mobil nya juga. Karena pagi ini, Enjel tidak pergi kesekolah bersama Gino.
.
Disaat sudah sampai dikelas nya, Alsya langsung duduk ditempat duduk nya. Anak itu terus-menerus menatap Anisa dan kedua temannya lagi. Sebenarnya, Alsya begitu ingin marah, karena Anisa, Della dan Syila bersikap seolah tidak ada sesuatu yang terjadi pada Elsya.
Tapi anak itu terlalu enggan untuk membuang tenaga nya untuk sekedar bilang ke mereka jika mereka sudah keterlaluan.
Alsya lagi dan lagi menumpukkan kepalanya diatas meja, menjadikan tangannya sebagai bantal dan mulai memejamkan matanya.
Tidak berlangsung lama, di saat Elsa datang dan duduk disamping nya.
"Lo nggak papa?" Tanya Elsa, Alsya membuka mata nya, mulai mengangguk kecil mengiyakannya satu pertanyaan yang keluar dari mulut Elsa barusan.
"Yah, aku nggak papa" Jawab nya
"Lo nggak tidur ya? Mata lo makin bengkak"
"Aku tidur kok, cuma nggak senyenyak hari-hari sebelumnya" Balas Alsya, Elsa mengangguk mengerti lalu mulai melepas kan tas nya dan menatap teman-teman Elsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSYA | END ✓
Fiksi Remaja❝Cerita hidup yang menyakitkan, namun aku menyukai nya❞ - Alsya 18 juli 2021 #rank 2 in fiksiremaja 18 juli 2021 #rank 1 in kembar 18 juli 2021 #rank 2 in kembaran 21 juli 2021 #rank 1 in alsya 21 juli 2021 #rank 1 in elsa 21 juli 2021 #rank 1 in...