"ELSYA!!" Alsya terbangun dari tidur nya, keringat mulai memenuhi pelipis nya. Nafasnya memburuh hebat, ah! Mimpi nya begitu sangat menakutkan.
Alsya berusaha untuk mengatur nafasnya, mulai duduk dari tidurnya dan memejamkan matanya sekejap.
"Ini cuma mimpi, ini nggak nyata" Lirih nya, berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri.
"Hufh" Alsya mengelus dada nya lembut, mulai berdiri dari duduknya dan pergi menuju kamar mandi. Hari ini adalah hari senin, ia tidak boleh sampai terlambat kesekolah.
Butuh beberapa menit untuk Alsya membersihkan tubuh nya, dan sekarang pun anak itu sudah keluar dan segera memakai seragam nya.
Memakai dasi, ikat pinggang dan mulai menyisir rambut nya.
Selesai menyisir rambut, Alsya segera memakai sepatu nya dan meraih tas sekolah nya.
Selesai di kamar, Alsya segera keluar untuk sarapan dibawah.
Dibawah, sudah ada Angel dan Elsya. Angel yang memakai seragam sekolah nya dan Elsya yang memakai pakaian rumahnya.
Belum ada yang sarapan lebih dulu, ntahlah. Biasa nya mereka akan sarapan lebih dulu, tapi sekarang bahkan diantara Enjel dan Elsya tidak ada yang sarapan lebih dulu.
Elsya melirik ke Alsya dan juga Angel, ah. Ia juga merindukan sekolah nya. Ia rindu memakai seragam sekolah nya, ia rindu bertemu dengan teman-temannya dan ia rindu berada dikelas nya.
Beberapa detik kemudian, akhirnya Eno dan Alin turun. Eno seperti biasa, pria paruh baya itu lebih dulu mencium pucuk kepala ketiga anak-anak nya baru duduk dikursi nya.
Alsya dan Angel tersenyum, tapi tidak dengan Elsya. Anak itu lebih memilih untuk diam dengan mata yang yang tertuju kedepan.
"Ayo sarapan, Elsya." Ucap Alin, tapi tak ada hiraukan dari Elsya. Lagi dan lagi, Elsya mengabaikan ucapan salah satu keluarga nya.
Alsya dan Angel mulai menyantap sarapan mereka, Alsya mencoba untuk tetap memakan sarapannya. Walau ia tau, rasa nya pasti tak akan ada rasa.
"Pa? Hari ini Angel sama Alsya ke sekolah bareng Papa ya?" Ucap Angel, tentu saja Eno mengangguk pelan. Itu akan menyenangkan bagi nya, pergi mengantarkan kedua anaknya akan membuat dirinya merasa lebih baik.
Alsya tersenyum, pagi ini akan menjadi pagi yang indah untuk nya. Karena pasal nya, pagi ini akan menjadi pagi pertama di mana ia diantarkan ke sekolah oleh Papa nya.
"Alsya senang deh, hari ini Alsya bakal di antar kesekolah sama Papa" Ujar Alsya bahagia, bahkan hanya di antarkan saja dirinya sudah merasa bahagia, walau hanya sesaat.
Angel menepuk pundak Alsya pelan, ia ikut senang jika Alsya merasa bahagia hari ini, tepatnya pagi ini.
"Senang deh hari ini kita kesekolah bareng Papa" Ucap Angel, lagi dan lagi ia lupa bahwa di meja akan ada Elsya yang ikut bergabung untuk sarapan.
Alsya menganggukkan kepala nya, bahkan dirinya juga lupa.
Elsya iri, ia ingin juga. Tapi dirinya bisa apa? Duduk diatas kursi roda adalah hal yang bisa ia lakukan setiap saat, tak ada peluang untuk dirinya ikut kesekolah bersama dengan mereka.
Elsya memundurkan kursi roda nya, mulai berbalik dan pergi kekamarnya lagi. Terus berada disana akan membuat hati nya sakit saja.
Alsya dan Angel terdiam, senyum mereka hilang begitu saja. Lagi dan lagi mereka membuat hati Elsya sakit.
"Ayo ayo kalian habiskan sarapan kalian, biar Mama yang kekamar Elsya buat ngasih sarapan" Ucap Alin, lalu Enjel dan Alsya melanjutkan sarapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSYA | END ✓
Fiksi Remaja❝Cerita hidup yang menyakitkan, namun aku menyukai nya❞ - Alsya 18 juli 2021 #rank 2 in fiksiremaja 18 juli 2021 #rank 1 in kembar 18 juli 2021 #rank 2 in kembaran 21 juli 2021 #rank 1 in alsya 21 juli 2021 #rank 1 in elsa 21 juli 2021 #rank 1 in...