Budidayakan vote sebelum atau sesudah membaca
Terimakasih
• • •
"Alsya" Suara Angel memanggil nama nya, Alsya segera meletakan bingkai foto nenek nya diatas nakas nya kembali, lalu berdiri dan membukakan pintu untuk kakak nya itu.
"Ya?" Tanyanya, setelah bisa melihat wajah Angel didepan kamar nya.
"Ayo makan malam," Ajak Enjel, Alsya mengeleng pelan. Alsya tidak mau melihat Eno yang mungkin sekarang masih sangat marah pada nya.
"Kenapa?" Tanya Angel.
"Alsya nggak mau, Papa makin benci sama Alsya. Kalo Alsya memperlihatkan diri" Jawab nya, Angel membuang nafas nya kasar. Kenapa keluarganya tidak pernah harmonis?
"Kamu butuh makan, kamu udah kurus banget Alsya. Kakak mohon, makan ya? Kamu nggak mau kan buat nenek nangis disana? Nenek bakal sedih kalo kamu sakit, emang kamu mau ngebuat nenek nggak bahagia disana ngelihat kamu kayak gini?" Balas Angel, Alsya mengeleng. Alsya mau nenek nya bahagia disana.
"Nah, sekarang ayo makan malam. Dibawah, belum ada siapa-siapa" Ajak Angel lagi.
"Kakak turun aja dulu, ntar Alsya nyusul" Angel menganggukkan kepalanya, lalu pergi dari kamar Alsya dan menunggu dimeja makan.
Alsya kembali menutup pintu kamar nya, mulai menatap cermin dan melihat seluruh tubuh lesuh nya itu.
Benar apa yang dikatakan Angel padanya, Alsya sekarang benar-benar kurus. Tapi, kenapa hanya Enjel yang menyadarinya dan peduli padanya?
Alin yang bahkan selalu melihat nya secara diam-diam, hanya menganggap nya biasa. Tidak ada rasa peduli yang Alsya lihat dimata Alin. Sikap yang biasa biasa saja di diri Alin, mampu membuat Alsya ingin sekali mengakhiri hidup nya malam ini.
Alsya mendekat, menatap setiap inci wajah nya dengan mata sayu nya itu.
Tidak ada warna sedikit pun di bibir nya, wajah nya sekarang terlihat begitu sangat tirus. Mata nya begitu sangat bengkak, membuat nya enggan untuk pergi kemana mana dan tetap terus berada didalam kamar nya.
Alsya menunduk, menarik nafas nya terlebih dahulu lalu membuang nya secara perlahan. Semoga malam ini, tidak akan ada masalah yang datang lagi pada nya.
Alsya berbalik arah, mulai berjalan dan membuka pintu kamar nya.
Disaat Alsya sudah menutup pintu kamar nya kembali, ada Elsya yang juga baru saja keluar dari kamar nya.
Eno yang berada di dekat tangga dan ingin melangkah kan kaki nya untuk menuruni anak tangga langsung berhenti disaat lampu nya tiba-tiba mati.
"Papa..." Elsya yang takut, langsung memanggil Papa nya. Sementara Alsya yang berada dibelakang Elsya hanya bisa terdiam ketakutan, sambil menunggu lampu nya kembali menyala.
"Elsya jangan bergerak ya, lampu nya bakal hidup lagi. Tunggu disana" Ucap Eno, tapi tetap saja, Elsya malah semakin ketakutan.
"Kok lampu nya mati sih?" Tanya Angel dibawah sana, ia berdiri dari duduk nya lalu berjalan pelan menuju tangga. Ingin berteriak memanggil kedua orang tua nya yang masih berada diatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSYA | END ✓
Novela Juvenil❝Cerita hidup yang menyakitkan, namun aku menyukai nya❞ - Alsya 18 juli 2021 #rank 2 in fiksiremaja 18 juli 2021 #rank 1 in kembar 18 juli 2021 #rank 2 in kembaran 21 juli 2021 #rank 1 in alsya 21 juli 2021 #rank 1 in elsa 21 juli 2021 #rank 1 in...