"Alsya!" Alsya yang tadinya sibuk menatap kedepan langsung menoleh kebelakang disaat mendengar seseorang memanggil nya.
Arion berlari kecil menuju Alsya, jangan lupakan senyuman tipis yang mengembang dibibir nya. Arion benar-benar bahagia karena Alsya hari ini masuk sekolah.
"Kenapa?" Tanya Alsya langsung dengan inti nya.
"Lo ternyata masuk hari ini, gue tebak. Pasti lo udah pulang kan kerumah lo?" Alsya mengangguk, lalu kembali berjalan dan diikuti oleh Arion disamping nya.
"Ya, aku udah pulang" Balas Alsya.
"Syukur deh, kalo gitu ayo gue anterin sampai kekelas lo" Tawar Arion.
"Nggak usah repot-repot, aku bisa kekelas sendiri kok" Tolak Alsya.
"Nggak ngerepotin, jangankan ke kelas, ke pelaminan pun, gue bisa ngantarin lo. Yang pastinya mempelai cowok nya gue. Ya kali kan mang Agus, supir lo. Hahahaha" Alsya tertawa kecil.
"Apa sih, hahaha. Garing banget" Balas Alsya.
"Garing-garing tapi lo ketawa juga."
"Menghargai, makanya aku ketawa"
"Alasan" Arion menyenggol tubuh Alsya pelan, dan keduanya pun hanya bisa tertawa pelan.
"Huh, kenapa kita nggak sekelas aja si Al? Kenapa harus pisah? Lo dikelas situ, dan gue dikelas sana" Protes Arion, Alsya menindihkan bahu nya tidak tahu.
"Nggak tau tuh, coba deh tanya sama guru. Kenapa harus di kelas yang beda sama aku. Lagian juga kenapa mau sekelas sama aku?" Balas dan tanya Alsya.
Biar gue bisa lihatin lo, disaat gue lagi bosen dengarin materi yang guru kasih. Sayangnya, itu hanyalah batinan Arion.
"Biar bisa gangguin lo, nyontek sama lo dan --- " Arion mengantungkan ucapannya.
"Dan?"
Naikin semangat gue buat belajar. Batinnya lagi
"Minjam pena ke lo" Lanjut Arion.
"Yeeeee, dasar. Pena aja nggak punya" Ejek Alsya.
"Gue emang nggak punya pena, tapi gue punya sesuatu yang istimewa" Balas Arion, dan itu sedikit membuat Alsya penasaran.
Alsya menghentikan langkah nya "Sesuatu yang istimewa? Apa?" Tanya nya, sembari menunggu jawaban dari Arion.
"Gue punya lo" Blush, jantung Alsya mulai berdetak tidak karuan.
"Aku istimewa? Hahaha, kayaknya hari ini kamu lagi sakit deh, harusnya kamu dirumah, istirahat biar sembuh. Bukannya seko --- "
"Cerewet, buruan kekelas lo. Sebelum bel masuk bunyi" Sela Arion, mengenggam tangan Alsya erat dan membawanya menuju kelas nya.
Tidak baik untuk jantung nya jika terus mendengar balasan dari Alsya.
Vino menatapi punggung Alsya dan Arion yang sekian saat semakin menjauh. Tatapan nya berubah menjadi tatapan tajam, kenapa Alsya dan Arion malah semakin dekat? Apakah sekarang mereka tengah berpacaran?
Ah!
Itu tidak mungkin, Vino tidak percaya jika Alsya dan Arion berpacaran
"Vin! Lo harus berpikir yang positif, nggak mungkin Alsya pacaran sama Arion. Itu nggak mungkin!" Ingat nya, berusaha membuat dirinya untuk tidak terus berpikir yang aneh-aneh.
"Gue harus temuin Alsya pulang sekolah nanti" Ucap nya pelan, lalu kembali melangkah dan pergi menuju kelas nya.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSYA | END ✓
Fiksi Remaja❝Cerita hidup yang menyakitkan, namun aku menyukai nya❞ - Alsya 18 juli 2021 #rank 2 in fiksiremaja 18 juli 2021 #rank 1 in kembar 18 juli 2021 #rank 2 in kembaran 21 juli 2021 #rank 1 in alsya 21 juli 2021 #rank 1 in elsa 21 juli 2021 #rank 1 in...