Malam ini, Alsya dipaksa turun oleh Angel. Anak itu sudah menolak untuk tidak ikut makan malam bersama. Tapi Angel, dengan usahanya, mampu membuat Alsya menyerah dan ikut untuk makan malam bersama.
Anak itu turun dari tangga dengan langkah nya pelan, bisa Alsya lihat dari tangga. Sudah ada keempat keluarga nya duduk dikursi masing-masing. Tentu saja kecuali Elsya, anak itu duduk diatas kursi roda nya.
Mata Alsya tertuju pada Elsya, anak itu hanya berdiam diri di atas kursi roda nya. Pandangan nya kosong ke depan, pikirannya ntah terbang ke mana.
Alsya segera duduk di kursi nya, Eno dan Alin tersenyum. Setidaknya, Enjel berhasil membujuk Alsya untuk ikut makan malam bersama, walau dengan cara memaksa.
Mereka mulai memakan makanan mereka, tentu saja kecuali Alsya dan Elsya. Alsya yang terlalu sibuk memperhatikan Elsya, dan Elsya yang sibuk memikirkan sesuatu sambil mendiamkan diri nya.
"Kok malah diam? Ayo makan" Ucap Angel ke Alsya, Alsya mengangguk kecil lalu mulai mengambil makanannya dan segera memakannya.
"Elsya, ayo makan" Ujar Alin, Elsya masih bungkam. Mata anak itu terus tertuju kedepan, tanpa mau menatap keluarganya yang sekarang sudah memperhatikan nya sedari tadi.
"Elsya --- " Belum lagi Eno menyelesaikan ucapannya, Elsya sudah lebih dulu membalikkan arah kursi rodanya dan mulai melajukan nya sendiri. Membuka knop pintu kamar nya, mulai masuk kedalam sana dan mengunci nya dari dalam.
Keempat pasang mata hanya mampu menatap pintu yang sekarang sudah tertutup dengan rapat. Lagi dan lagi malam ini menjadi malam yang tak indah untuk mereka.
Alsya menunduk, apa semua yang ia katakan membuat Elsya terluka? Apa Alsya terlalu berlebihan? Harus nya dirinya mengerti keadaan Elsya, bukannya malah membuat anak itu semakin tertekan.
"Alsya kekamar" Alsya berdiri, meninggal kan meja makan dan melaju pergi kekamar nya.
Angel, Alin, dan Eno membuang nafas mereka masing-masing. Kenapa kedua anak kembar itu selalu memilih untuk berada dikamar dibendingkan disini?
"Ah, kayaknya keluarga ini benar-benar nggak bakal pernah damai deh" Lirih Angel, dan mengunyah makanannya. Eno dan Alin mengerti, namun keduanya sama-sama buntuh. Mereka juga tidak tau apa yang harus mereka lakukan, agar Alsya dan Elsya damai seperti dulu. Dan membuat keluarga ini damai dan sejahtera.
.
Alsya mendudukkan dirinya diatas kasur, mendimakan dirinya sejenak dan berusaha untuk tidak memikirkan Elsya.
Alsya memegangi kepala nya, ah! Terlalu sulit untuk menjauhkan Elsya dari pikirannya.
Handphone Alsya berbunyi, anak itu segera menoleh ke arah sumber suara dan segera meraihnya. Ternyata yang menelfon, adalah Arion.
"Hallo"
"Eh, ternyata di angkat. Gue kira lo lagi makan malam" Ucap Arion, Alsya mengeleng pelan diposisi nya.
"Baru selesai makan kok" Jawab Alsya bohong.
"Kayak nya masih kepikiran sama Elsya, lo nggak papa?" Tanya Arion, tentu saja ia mengangguk. Mana mungkin malam-malam begini dirinya membuat Arion khawatir.
"Aku nggak papa, cuma capek aja" Jawab nya.
"Al" Panggil Arion pelan
"Hm?"
"Kalo lo dikasih pertanyaan sama seseorang, mengenai Elsya. Apa lo bakal jawab?" Ujar Arion, Alsya terdiam sebentar. Dan sedetik kemudian, ia mengangguk kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSYA | END ✓
Teen Fiction❝Cerita hidup yang menyakitkan, namun aku menyukai nya❞ - Alsya 18 juli 2021 #rank 2 in fiksiremaja 18 juli 2021 #rank 1 in kembar 18 juli 2021 #rank 2 in kembaran 21 juli 2021 #rank 1 in alsya 21 juli 2021 #rank 1 in elsa 21 juli 2021 #rank 1 in...