52 | Hei, kamu nggak salah

1.9K 182 15
                                    

Sesampainya dirumah sakit, Alsya berdiri jauh dari Alin, Eno, Angel dan Gino. Anak itu terlalu takut untuk mendekat.

Ia takut, Mereka akan menyalahkan nya atas kecelakaan Elsya hari ini. Ah! Alsya benar-benar takut.

Saka dan teman-teman Elsya sudah disuruh pulang oleh Alin, Alin bilang Elsya pasti bakal baik-baik saja. Mereka tidak perlu khawatir, jika ada kabar baik. Alin akan memberi tahu mereka, dan tentu saja lewat Alsya ataupun Angel.

"Ayo Alsya, kita kesana" Ajak Arion, Alsya mengeleng kuat. Ia takut, ia takut ketiga keluarganya akan memarahinya. Karena Alsya begitu yakin dengan sangat, mereka akan menyalahkan dirinya ini.

"Kenapa? Ayo kesana, lo mau tau kan keadaan Elsya gimana" Ucap Elsa, berusaha membuat Alsya mau pergi kedepan ruangan Elsya. Alsya lagi dan lagi mengeleng pelan, perasaan nya sudah dikelabui dengan perasaan takut.

"Aku takut, aku takut" Balas Alsya, tubuhnya kembali bergetar. "Apa yang lo takuti? Disini bukan lo yang salah" Tanya Arion, benar. Disini Alsya tidak salah, Alsya tidak melakukan sesuatu yang membuat Elsya kecelakaan.

"Ini salah aku! Andai aja aku nggak ambil bagian ayam aku ke Saka, pasti semua ini nggak bakal terjadi. Elsya pasti nggak bakal marah dan keluar dari rumah. Hiks.." Tangis Alsya pecah begitu saja.

"Alsya dengar, lo nggak salah. Sama sekali nggak salah, ini karena emang Elsya yang pergi dari rumah. Jadi ini nggak ada sangkut paut nya sama lo. Lo bukan penyebab kecelakaan Elsya terjadi" Elsa memegang kedua pundak Alsya, menatap Alsya dengan tatapan lekat nya. Agar Alsya tidak terlalu takut dengan kejadian ini.

"Ayo kita kesana, gue yakin. Yakin banget, kalo Mama, Papa sama kak Angel nggak bakal ngebenci lo lagi. Percaya sama gue, lo nggak boleh takut" Alsya berusaha menghentikan tangisannya, berusaha juga untuk percaya sama ucapan Arion, bahwa keluarga nya tidak akan membencinya kembali.

Ketika nya mulai berjalan mendekat, Alsya yang berada ditengah-tengah Arion dan Elsa hanya bisa menunduk. Sungguh, ia takut akan kebencian dulu akan kembali lagi datang ke dirinya hari ini.

Angel yang tadi nya dipeluk oleh Gino langsung menatap kedatangan Alsya dan berteriak nama nya.

"Alsya!!" Panggil nya, lalu segera berlari menuju Alsya.

Alsya memejamkan mata nya, ia tau apa yang akan terjadi setelah Angel memanggilnya.

"Kamu nggak papa?" Tanya Angel, Alsya menjatuhkan dirinya kebawah. Ah! Hati nya begitu lega, karena Angel menanyakan keadaannya.

"Kaki lo masih sakit?" Tanya Arion, Alsya mengeleng pelan. Lalu ia berusaha untuk berdiri lagi.

"Kakak nggak marah?" Tanya Alsya.

"Marah? Untuk apa?" Tanya balik Angel.

"Karena, Elsya kecelakaan. Ini semua pasti salah Alsya" Balas Alsya dan lagi dan lagi ia kembali menunduk.

"Hei, kamu nggak salah. Disini nggak ada yang salah. Ini sebuah kecelakaan, kecelakaan yang terjadi sama Elsya itu adalah takdir" Balas Angel, memegang kedua pundak Alsya dan membuat Alsya kembali menatap nya.

Pintu ruangan Elsya terbuka, sontak membuat mereka semua langsung menatap kearah dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat Elsya.

"Dok! Gimana keadaaan anak saya?" Tanya Alin cepat, Eno berdiri disampingnya. Memegang pundak Alin dan mengusap nya dengan lembut.

Dokter tersebut lebih dulu mengambil nafas nya panjang, lalu segera membuatnya secara perlahan.

"Pasien kehilangan banyak darah, karena luka di kepalanya cukup dalam, tapi jangan khawatir, itu sudah kami atasi"

ALSYA | END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang