=Ujung Luka=

309 56 8
                                    

JENAKA

-

-

-

-

=====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=====

Satu tahun kemudian.

Jena mengemasi barang-barangnya ke dalam koper. Hari ini terakhir dirinya di Semarang karena besok ia harus kembali ke Jakarta untuk mendaftar ke Universitas.

Jena memandang fotonya bersama Asri yang diambil tepat ketika dirinya baru pindah sekolah di sini. Dan tidak terasa satu setengah tahun berlalu dengan cepat. Membuat Jena sedih lantaran ia akan kembali berpisah dengan sang nenek.

Di ruang depan keluarganya yang terdiri dari kedua orangtuanya dan Juna tengah berbincang-bincang mengenai Universitas yang akan dimasuki Jena dan Juna.

Ketimbang bergabung dengan mereka, Jena lebih memilih menghampiri Asri yang tengah memasak di dapur.

“Nenek,” panggil Jena dengan manja, lalu bergelayut di lengan sang nenek.

“Jangan ganggu nenek, Jena. Nenek lagi masak ini loh. Awas, nanti kamu kecipratan minyak goreng panas,” Asri mencoba menjauhkan Jena dari tubuhnya, namun Jena kokoh dalam posisinya.

“Nenek nggak sedih apa kalo aku balik ke Jakarta?”

Asrim menghentikan kegiatannya mengaduk masakannya. Hatinya tak kuasa menahan tangis ketika untuk yang kesekian kalinya Jena bertanya seperti itu kepadanya.

Sungguh, hampir setiap malam Asri menangis entah dalam sembahyangnya atau kala hendak tertidur. Berat baginya untuk kembali berpisah dengan sang cucu.

“Mau gimana lagi? Kamu tetep harus lanjut kuliah lalu jadi orang sukses,” balas Asri tanpa menoleh ke arah sang cucu.

“Jadi nenek nggak sedih kalo aku pergi?” air mata Jena luruh seketika.

Mendengar isakan Jena, Asri berbalik lalu menghapus air matanya. “Cucu nenek nggak boleh cengeng! Udah besar kok masih sering nangis. Kita kan masih bisa telfonan, teknologi sekarang udah canggih. Nggak kayak zaman nenek dulu waktu masih muda kalo mau kasih kabar musti nulis surat dikirim lewat pos.”

Jena berhambur ke dalam pelukan Asri. “Nenek baik-baik di sini ya. Jaga makan dan istirahat. Jangan kecapean apalagi stress. Pokoknya kalo ada apa-apa nenek harus hubungi aku, oke?”

JENAKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang