=Gagal Minta Maaf=

802 119 13
                                    

JENAKA
-

-

-

-

=====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=====

Entah habis ada angin tornado atau gimana. Ini Jena yang biasanya berangkat mepet bel masuk, tiba-tiba berangkat bareng anak OSIS yang biasanya ikut briefing. Bahkan banyak anak OSIS yang heran sama Jena yang lagi muter-muter di sekitar ruang OSIS.

Bosen orang yang ditunggu tidak kunjung keliatan, Jena mutusin buat nanya sama salah satu anak OSIS yang kebetulan lewat di depan Jena. "Eh lo," panggil Jena pada Yeonjun, si wakil ketua OSIS yang punya tampang sangar, tapi ganteng. Tuh kan, jiwa fangirl-Nya Jena kumat. "Ketua lo mana?" tanya Jena basa-basi sih ini. Tinggal sebut Dewa kenapa.

"Lagi di lab bahasa. Ambil berkas-berkas," balas Yeonjun datar. Datar-datar tapi cuakepnya nggak luntur.

"Eh boleh minta no- aduh apaan sih!" Jena hampir aja kelepasan minta nomornya Yeonjun. Emang ya, jiwa pecinta cogannya selalu meronta-ronta tiap deket sama cogan beneran. Eh, tapi kok nggak dengan Dewa ya. Padahal dari segi ketampanan, Dewa nggak kalah tampan sama cogan Ganus yang lainnya. Halah ngelantur lagi kan, kenapa jadi muji ketampanan Dewa?

Yeonjun yang heran sama tingkah Jena karena ngomong-ngomong sendiri, memutuskan untuk berlalu. Dia nggak ada waktu buat ngeladenin cewek nggak waras kayak Jena. Yeonjun jelas kenal Jena, adiknya Juna yang sering diceritakan Juna kepadanya. Yeonjun memang cukup dekat dengan Juna. Namun karena kepribadian Juna yang tertutup, membuat siapa saja berpersepsi jika Juna tidak memiliki teman.

"Elah lah lah, Sukarmin! Main nyelonong pergi aja?!" teriak Jena jengkel. Habisnya Yeonjun main pergi gitu aja waktu dia mau tanya-tanya lagi soal Dewa.

"Oy Jen! Ngapain lo gelandang di situ dah!" sahut Lucas temen sekelas Jena yang entah bagaimana hukumnya, kelakuan Lucas yang 11 12 kayak Jena bisa masuk OSIS.

"Kas lo dateng tepat waktu, panggilin Dewa kek. Suruh dateng ke sini," Jena naroh tangannya di atas pundak Lucas. Seolah lagi memberi tugas kepada anak buahnya.

Lucas langsung nepis tangan Jena dari pundaknya. "Lah siapa lu, Jaenab! Pangkat lo apa hah! Main nyuruh-nyuruh pangeran Lucas."

"Ya elah Kasmin! Gue ini minta tolong ya, nggak nyuruh. Lu bisa bedain mana nyuruh mana minta tolong, kan?"

"Tai kucing lo, ya! Orang tadi lo bilang panggilin Dewa kek, suruh dateng ke sini. Itu apa namanya kalo buka nyuruh, Jaenab binti Bambang!"

JENAKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang