JENAKA [Completed]

=Awalnya sih=

"Gagal? Sayangnya hal itu tak membuat Jena gentar dari rencana balas dendamnya."

JENAKA

-

-

-

-

=====

Dengan balutan almamater hitam yang menjadi ciri khas anak SMA Galaxy Nusantara itu, Dewa menyampaikan presentasinya tentang proposal yang mengenai rencana perayaan hari pahlawan yang jatuh satu minggu lagi.

"Sekian. Hanya itu yang bisa saya sampaikan mengenai proposal ini. Ada yang ingin ditanyakan lagi?"

"Tidak," seluruh anggota OSIS lainnya kompak menjawab. Mereka benar-benar sudah paham sepenuhnya dengan presentasi yang disampaikan Dewa. Saat memaparkan materi, Dewa memang dikenal dengan cara bicaranya yang jelas, logis, tegas, dan tidak berbelit-belit. Itu sebabnya banyak yang setuju jika Dewa adalah ketua OSIS yang dipilih dengan tepat.

"Baik, rapat hari ini selesai. Kalian semua bisa kembali ke kelas masing-masing," tukas Dewa tegas.

Saat Dewa sibuk beresin berkas-berkas presentasi, sebuah tangan terulur membantu merapikan setumpukan kertas. Dewa menatap sosok itu, senyum kecil terukir di bibirnya. Begitu juga pemilik tangan itu, yang tersenyum begitu merekah membuat wajah cantiknya semakin berseri.

"Lo nggak balik dulu, Vel?"

"Nungguin lo."

"Gue bisa bawa ini semua sendiri, kok. Terlalu berlebihan kalo sampe lo bantuin."

"Ah, lo kayak nggak tau..."

"Vellicya!" seorang cewek berambut lurus sebahu itu berseru di ambang pintu. "Di panggil kak Tania tuh, katanya disuruh ngumpulin data peserta anak modeling yang baru."

Vellicya menatap Dewa. "Gue duluan ya, sori nggak bisa bantuin lo bawa ini semua."

Dewa geleng pelan sambil senyum tipis. "Nggak apa-apa kali. Lo inget kan kalo gue cowok?"

Vellicya ketawa renyah. "Iya iya, lo cowok. Gue duluan, bye."

👶👶👶

Dewa sama kedua temannya, yaitu Sony dan Kemal lagi makan mi ayam di stand Mbak Ning. Di tengah asiknya menyantap mi-nya, Dewa dibuat terlonjak dengan kehadiran cewek yang tempo lalu pernah dia disiplinkan.