JENAKA [Completed]

=Menghindar=

JENAKA

-

-

-

-

=====

Dewa berjalan gontai menuju kelasnya. Paginya tadi benar-benar hancur saat dirinya berangkat ke sekolah terpaksa harus diantar oleh Herlina. Saat perjalanannya menuju sekolah tadi motor Dewa mendadak mogok. Mau memanggil pak Setyo, supir pribadi kakeknya pun tidak bisa karena saat ini pak Setyo sedang menemani kakeknya ke Jogja untuk mengurus bisnisnya di sana. Mau menghubungi Mirna pun pasti Mirna sudah sibuk di kantornya.

Sialnya, di tengah ketidakberuntungannya itu, Dewa harus bertemu dengan Herlina yang langsung menawari tumpangan untuknya. Dewa yang sudah kepepet karena sudah siang pun terpaksa menerima tawaran sang mama. Sementara motor Dewa nanti Herlina menyuruh anak buahnya untuk mengurusnya.

Tidak berhenti sampai itu, Dewa semakin muak saat di tengah perjalanan Herlina terus-terusan mengajaknya bicara. Herlina bahkan mencari banyak topik mulai dari tentang sekolah sampai cewek yang disukai Dewa. Herlina tidak tahu saja saat ini Dewa tengah ditimpa berbagai masalah salah satunya berurusan dengan perempuan. Dan, Jena lah yang pertama kali muncul di pikirannya ketika Herlina menyinggung soal cewek yang ia sukai.

Tidak jauh-jauh dari pikirannya, sosok yang kini tengah berada di pikirannya pun tengah berjalan tidak jauh dari pandangannya. Jena tengah berjalan berlawanan arah dari Dewa dengan wajah tanpa ekspresi.

Dirasa jarak keduanya mulai terkikis, dengan wajah datar itu Jena melewatinya begitu saja. Tanpa sepatah kata, tanpa seulas ekspresi. Tentu saja Dewa merasa,

kosong dan,

aneh.

Ada perasaan tidak terima ketika Jena benar-benar tidak menghiraukan keberadaanya. Dewa menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke belakang, menatap punggung sempit Jena yang tidak ada tanda-tanda untuk berbalik ke arahnya. Helaan kasar keluar dari hidung Dewa.

Apa sekarang giliran Jena yang mencoba untuk menghindar darinya? Tunggu! Bukankah ini kemauan Dewa sendiri?

👶👶👶

“Ah! BTS mau comeback tapi gue ga ada duit huhu,” Jena membuat ekspresi menangis.

“Ya udah ntar gue tethering-in, buat streaming MV, kan?” celetuk Nanda dengan polos.

“ishh bukan itu, Nanda. Kuota gue mah unlimited. Lebih-lebih kalo cuma buat streaming MV.”

“Ya terus lo ngeluh kenapa?”