=Ada yang patah=

365 73 3
                                        

JENAKA

-

-

-

-

=====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=====

Di sinilah Dewa sama Vellicya ketemu. Di gazebo taman depan perpuskaan. Tadi Vellicya ngirim pesan ke Dewa supaya mereka ketemuan di sini. Bener, isi pesan Dewa dari Vellicya yang sempat ngebuat Sony sama Kemal mati penasaran adalah ajakan Vellicya pada untuk bertemu di taman depan perpustakaan. Untungnya, waktu Dewa hendak nemuin Vellicya, kedua curutnya lagi ke toilet. Jadi Dewa nggak perlu repot-repot balas pertanyaan yang nyeleneh dari dua sohibnya itu.

"Kenapa nggak sepulang sekolah aja?" tanya Dewa mencoba ramah.

Vellicya tersenyum tipis, "emangnya sekarang lo lagi sibuk, ya?"

Dewa menggeleng kecil. "Nggak sih. Ya kan ini jam sekolah. Takutnya nggak enjoy aja ngobrolnya."

"Kan guru-guru lagi rapat. Paling nanti pulang lebih awal. Dan sepulang sekolah nanti gue harus nemenin mama ke acara arisan."

Dewa cuma ngangguk pelan. Senyap. Detik berikutnya Vellicya kembali bersuara. "Wa, gue tau lo masih suka sama gue, kan?" Dewa terhenyak di tempatnya. "Wa, lo masih sayang sama gue, kan?"

"Vell, kenapa lo tiba-tiba ngebahas hal ini?"

"Ini bukan tiba-tiba, Wa. Udah lama gue mikirinnya. Setiap kali gue mau ngomongin hal ini serius sama lo, selalu aja ada penghalangnya. Salah satunya cewek gila itu!"

"Jena yang lo maksud?"

"Ya yang gila di sini siapa lagi kalo bukan dia."

"Vell, udah berapa kali gue bilang gue nggak ada apa-apa sama Jena!"

"Ya kalo nggak ada apa-apa kenapa waktu lo duet sama dia tatapan lo ke dia itu berbeda, Wa?"

Dewa ngernyitin keningnya, "tatapan gimana yang lo maksud? Waktu itu gue cuma mencoba berimprovisasi, Vell. Ya bayangin aja, masa gue duet sama Jena tatapan gue harus ngadep ke tanah. Yang ada nanti gue dikira nggak profesional."

Vellicya malah tersenyum sinis. "Lo nggak curiga waktu dia pingsan sehabis perform sama lo?" Dewa makin bingung sama arah pembicaraan Vellicya. "Jena pingsan biar bisa dapet perhatian lo. Dan kebukti, kan kalo yang gendong dia ke UKS."

"Vell, waktu itu Jena beneran pingsan. Dia pingsan karena sejak pagi dia nggak sarapan. Ditambah lagi waktu itu dia nervous."

"Iya nervous gara-gara lo!" Vellicya natap Dewa kecut, "dan kalo beneran dia pingsan, kenapa harus lo yang gendong dia ke UKS. Padahal waktu itu ada anak PMR yang harusnya menjadi tugas mereka buat bawa Jena ke UKS."

JENAKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang