=Bolos=

390 80 10
                                    

JENAKA

-

-

-

-

-

=====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=====

Jena baru aja keluar dari teras rumahnya, namun dia dikejutkan dengan penampakan Juna yang lagi natap dia intens banget sampe-sampe hanya dengan tatapan Juna itu bisa membunuh Jena.

Jena mencoba mengabaikan Juna dan berjalan santai melalui kakak kakak kembarnya itu begitu saja.

"Kenapa tadi malem gue panggil nggak jawab, gue gedor pintu kamar lo nggak lo bukain, gue telfon nggak lo angkat, gue chat nggak lo bales?"

Pertanyaan beruntun Juna itu membuat Jena menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke arah sang kakak. "Lulus SMA langsung jadi detektif ilegal aja deh lo, nggak usah pake-pake kuliah segala," tukas Jena dingin.

Juna yang merasa nggak ngelakuin kesalahan cuma bisa nautin alisnya. Kenapa Jena tiba-tiba bersikap dingin kepadanya? Apa lagi-lagi Jena mendapat kecaman dari mama atau papanya?

Jena hendak berlalu, namun langkah lebar Juna itu berhasil meraih tangan Jena untuk menghentikan langkahnya. "Berangkat bareng gue," tukas Juna lembut.

Jena mencoba melepaskan cekalan Juna, tapi cengkraman tangan Juna di pergelangannya terlalu kuat. "Lepas! Gue mau naik angkot aja!"

"Bareng gue, Jena!"

"Lo budek, ya?! Gue bilang mau naik angkot aja!"

"Lo kenapa sih, Jen? Gue salah apa sampe lo dingin gini ke gue?"

"Lo emang nggak salah, Jun. Tapi mama sama papa yang salah. Mereka yang bikin gue mulai membenci keberadaan lo!" Jena lantas mengigit tangan Juna hingga sang empu berteriak kesakitan hingga melepaskan cekalannya pada tangan Jena. Setelahnya Jena melarikan diri dari hadapan Juna.

Jena udah berjalan cukup jauh dari rumahnya, namun dia tidak kunjung menemukan angkot. Hingga di saat yang tepat itu juga Jena melihat Jeno yang menunggangi mogenya. Jena pun mengambil ancang-ancang buat menghadang Jeno buat dimintai tebengan.

"JAENODIN! TEBENGIN GUE DONG!" teriak Jena seraya merentangkan tangannya yang mana di depannya sana Jeno masih melajukan motornya.

JENAKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang