=Perdebatan=

380 75 6
                                        

JENAKA

-

-

-

-

======

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

======

Ngapain si Marjono pake pergi sama si Jamilah, sih?! Kesel deh, padahal dia tadi kan udah janji mau ngantin bareng," Jena udah mencak-mencak sendiri. Dia gerutu sambil jalan bahkan sampe ngehentak-hentakin kakinya. Dia nggak sadar kalo lagi jadi tontonan orang-orang yang lalu lalang. Dikira stress. Gimana nggak, orang dia ngomong sendiri sambil mencak-mencak.

Jena jalan menuju ruang OSIS, sesampainya Jena di sana, Jena mendapati Dewa sama Vellicya lagi berduaan di dalam ruangan. Jena terperangah lantas hendak menghampiri keduanya. Namun langkahnya terhenti saat mendengar percakapan antara Dewa dan Vellicya membuat telinganya peka.

👶👶👶

Saat sebelum Jena datang ke kelas Dewa.

Vellicya berjalan menuju kelas Dewa dengan tergesa. Dia benar-benar sudah tidak tahan sama desar-desus berita kencannya Dewa sama Jena yang menyeruak di seantero sekolah.

Vellicya masuk begitu saja ke ruang kelas Dewa tanpa peduli sama tatapan orang-orang di sana. Vellicya menghampiri Dewa yang lagi ngobrol sama Sony dan Kamal.

Sony sudah sadar sama kehadiran Dewa, namun tidak dengan Dewa yang posisinya lagi munggungin Vellicya. “Wa, ada doi tuh,” sahut Sony nepuk pundak Dewa.

Dewa berdecih. “Siapa? Jena?”

“Bukan, Vellicya,” balas Sony yang sontak membuat Dewa membalikkan tubuhnya jadi menghadap Vellicya.

“Loh Vel, lo kok bisa di sini?”

“Ada yang mau gue bicarain sama lo, Wa,” tukas Vellicya dengan wajah datar.

“Bisa omongin di sini, kan?”

“Nggak bisa, gue mau ngomong berdua aja sama lo.”

“Wuihh, diajak mojok tuh Wa, sama doi,” timpal Kamal cekikikan sama Sony.

“Kesempatan emas tuh Wa. Garcep, sebelum si Jaenab datang buat nyeret lo pergi bareng,” tukas Sony masih cengengesan.

Dalam hati Dewa benerin ucapan Sony. Jarang-jarang dirinya bisa bicara langsung sama Vellicya, berduaan lagi. Lagian Dewa juga lagu males banget kalau sampai berhadapan lagi sama cewek gila seperti Jena.

Dewa ngangguk. “Bentar ya, Vel. Gue beresin dulu buku-buku gue.”

👶👶👶

JENAKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang