JENAKA [Completed]

=Curhat?=

JENAKA

-

-

-

-

=====

Jena menatap Dewa penuh arti, "lo beneran mau tahu? Lo nggak keberatan kalo gue ceritain?"

Tidakkah kalian tahu rahasia terbesar seorang Jena? Mari kita bahas, tidakkah kalian ingat di mana Jena pernah ditanyai Zara kenapa Jena matanya bengkak, dan dari situ Zara curiga ada yang disembunyikan Jena. [Cuplikannya ada pada part Gagal minta maaf ]

Dan ya, faktanya Jena adalah seorang penutup diri yang hebat. Tidak ada yang tahu masalahnya selain Juna yang notabenya kakak kandung Jena. Sekalipun Zara sang sahabat pun tidak tahu. Ah, sebenarnya Jena ragu mengakui kalau Zara itu sahabatannya. Sedangnya Jena saja tidak mau terbuka pada Zara. Lebih tepatnya belum berani.

"Gue takut," tukas Jena yang bikin Dewa ngerutin keningnya.

"Kenapa takut?"

"Lo beneran nggak apa-apa kalo gue cerita?" Jena menatap Dewa dengan takut.

Dewa lantas memegang bahu Jena yang lemas itu, "nggak apa-apa, Jen. Gue bakal dengerin masalah lo, kok. Siapa tahu gue bisa bantu."

Jena berbalik memunggungi Dewa, melihat itu Dewa semakin tidak mengerti. "Itu kata-kata yang dulu pernah diucapin temen gue waktu SMP."

"Maksud lo?"

"Dulu ada-"

"Kalo ngomong itu ngadep ke orangnya, lo pikir lagi ngomong sama angin?" Dewa membalikkan tubuh Jena supaya kembali menghadap ke arahnya.

Jena menatap Dewa dengan sayu, "waktu SMP gue pernah cerita tentang masalah gue tentang keluarga, nggak taunya temen gue itu nggak suka kalo gue curhat, dan masalah gue itu justru dijadiin bahan gosip dia sama temen sekelas gue. Dari situ, gue udah mulai nggak percaya lagi sama orang lain buat gue jadiin tempat curhat. Gue bilang ini sama lo karena-"

"Karena lo takut gue bakal kayak temen lo yang dulu itu?" sela Dewa membuat Jena menggeleng kecil.

"Bukan gitu, Wa, takutnya lo malah nggak nyaman kalo-"

"Gue nggak kayak gitu kok, gue bakal dengerin curhatan lo, gue nggak akan ngumbar masalah lo ke orang-orang. Lagian buat apa, kayak kurang kerjaan aja!"