=Jenaka [Ending]=

460 70 9
                                    

Beneran dobel apdet aku ya. Btw selamat menuju ending ;)

JENAKA

-

-

-

-

=====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=====

Jena celingukan menyapu pandangannya. Saat itu juga ia mendapati sosok yang teramat sangat ia rindukan tengah memberi makan ikan di sebuah kolam.

Jena pun berlari kecil namun mencoba untuk tidak mengeluarkan suara. Setelah ia berhasil mendarat tepat di belakang cowok itu, Jena terkekeh melihat penampilannya.

Celana boxer dengan panjang di atas lutut, kaos putih oversize yang tampak kedodoran di tubuhnya.

“Selamat pagi,” sahut Jena yang seketika membuatnya terperanjat.

Dewa menoleh dengan gerakan slow. Bukannya tersenyum cowok itu malah berteriak lalu berlari memasuki rumah.

Jena pun mengernyit sembari mengerucutkan bibirnya. Kenapa Dewa saat melihatnya seperti tengah melihat setan? Padahal jauh-jauh ke sini Jena ingin melepas rindu padanya. Rasanya Jena ingin menangis. Apa Dewa tidak merindukannya?

“JENAAAAAA!”

Kuping Jena berdenyut tatkala melihat seorang perempuan berdaster berlari ke arahnya kemudian memeluk Jena dengan kekuatan penuh. Jika saja Jena tak bisa menjaga keseimbangannya, mungkin saja cewek itu sudah terdorong dan jatuh ke kolam ikan.

Siapa lagi kalau bukan Mirna pelakunya, “ini beneran kamu?!” tanyanya histeris sembari menjepit pipi Jena dengan kedua tangannya.

Jena mengangguk, meringis kecil karena Mirna tak kuncung melepaskan pipinya.

“Ayo masuk, tante habis bikin kue loh,” Mirna merangkul pundak Jena untuk diajak memasuki rumah.

Sesampainya di ruang tamu, Mirna berlalu ke dapur lalu kembali dengan membawa nampan yang berisi kue coklat dan jus alpukat, semuanya tepat selera Jena.

“Kamu tau alesan Dewa tadi teriak dan malah ninggalin kamu?” tanya Mirna dengan smirk jahil. Jena pun menggeleng kecil. “Karena dia malu ternyata ada kamu. Padahal dia lagi pake boxer bolong di bagian pantatnya. Tadinya tante udah tegur dia buat ganti, tapi dia malah ngeyel dan bilang cuma di rumah nggak akan ke mana-mana. Eh nggak taunya malah kamu dateng.”

JENAKA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang