COLD BOY-39

1K 84 22
                                    

Absen dulu yokk,
Mau tau, kalian antusias nggak sih sama cerita ini? Jawab jujur yaa, jangan siders aja😌

Tekan Vote + komen sebanyak-banyaknya♡

Happy Reading!
....

Benar, aku adalah pemeran pengganti disaat pemeran utama tiada. ~Amanda Shalshabilla.

Setelah pulang dari sekolah bersama kakaknya mengambil rapor, Manda membaringkan tubuh diatas sofa. Kakaknya sudah berangkat kerja 10 menit yang lalu. Gadis itu memejamkan mata sejenak untuk menetralisir rasa lelah. Indera pendengarnya hanya menangkap bunyi dentingan jam mengisi kesunyian ruangan.

Perut gadis itu berbunyi nyaring, matanya segera terbuka kala rasa lapar menyinggahi. Ia membasuh wajah terlebih dahalu sebelum pergi ke dapur. Gadis itu tampak mencari sesuatu, setelah menemukan mie instan dengan segera ia mengambil panci lalu mengisinya dengan air. Namun, rupanya Dewi Fortuna sedang tidak memihaknya. Manda menarik napas panjang setelah mengetahui bahwa gas dirumahnya habis.

Gadis itu meraih jaket biru dongker lalu bergegas pergi ke minimarket yang berjarak sekitar lumayan jauh dari rumahnya. Manda menghampiri pangkalan ojek, setelah tak lebih dari 10 menit, ia sampai pada sebuah minimarket tersebut. Manda segera turun dan membayar ongkos.

Melihat langit sudah menggelar awan mendung, Manda mempercepat langkah memasuki tempat itu. Tangannya mengambil keranjang belanja, lalu berkeliling diantara rak untuk mencari camilan. Saat gadis itu hendak mengambil sebuah wafer dirak atas, ternyata ada tangan lain yang juga ingin mrngambilnya.

"Amanda?" sapa gadis di hadapan Manda itu. Manda hanya membalasnya dengan senyum terbaiknya.

"Sama siapa?" Chelsea mengedarkan pandangan ke sekeliling.

"Sendirian aja, kamu kok sampai ke daerah sini?"

"Iya, tadi habis dari beli keperluan buat mini party terus mampir deh kesini jajan," jawab Chelsea, "Oh, ya. Lusa mau ke rumah aku ikut acara mini party?"

Manda tampak menimang ajakan gadis di depannya itu, " Aku usahain ya," ujarnya lembut.

"Makasih, pasti bakalan seru," gadis itu tampak sumringah. Manda hanya menatap lekat Chelsea yang sedang tampak bahagia, bagaimana Liam tidak jatuh cinta pada gadis seperti Chelsea. Gadis itu sangat cantik dan baik, pikir Manda menahan sesak di dadanya.

"Udah dapet wafernya?" tanya seseorang tiba-tiba muncul membawa keranjang belanja. Manda terperangah untuk sesaat.

"Udah, ini," Chelsea memasukkan wafer tadi ke dalam keranjang. "Alex, kenalin ini Amanda, pacarnya Akbar. Cantik banget kan?" ucap gadis itu memperkenalkan, Alex mengalihkan pandangnya pada Manda. Sedangkan, gadis bernama Manda itu terkejut saat Chelsea masih mengira bahwa ia berpacaran dengan Akbar.

"Hai, gimana kabarnya? Udah sembuh?" Manda tersenyum lalu mengangguk setelah mendengar ucapan Alex. Ia kira cowok itu sudah lupa.

"Loh, kalian udah saling kenal?"

"Gue nggak sengaja waktu itu nyrempet dia," jelas Alex, Chelsea memanggutkan kepala saat Manda mengangguk mengiyakan.

....

Hujan turun membasahi bumi, menyegarkan udara dari rasa panas. Salah satu nikmat Tuhan yang patut untuk kita syukuri. Manda memilih berteduh sambil menunggu hujan reda. Ia berdiri seorang diri di depan sebuah minimarket. Tubuhnya mulai kedinginan sebab tidak memakai jaket.

Pintu minimarker terbuka, menampilkan Chelsea dan Alex yang membawa kresek belanjaan. Mereka menghampiri Manda, gadis itu tengah menggosok-gosok telapak tangan agar mengurangi rasa dingin. Disinilah mereka bertiga, berteduh bersama. Meski, Manda masih merasa kaku.

Cold Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang