COLD BOY-8

4.1K 229 13
                                    

"Nih kak, mau buat apasih emang?" Manda meletakkan satu kantong plastik penuh dimeja dapur.

"Mau buat kue tart" Dinda menyambar bahan- bahan yang ia perlukan.

"Buat siapa?" Manda mengerutkan keningnya.

"Bang Rino kan besok mau ultah" jawab Dinda.

"Kenapa nggak beli aja?" Manda bertanya lagi.

"Biar lebih spesial. Udah kamu mau bantuin nggak dari tadi nanya mulu. Kapan kelarnya atuh" omel Dinda.

Kedua kakak beradik itu terlarut keheningan saat membuat kue. Memangsih rasanya tak seenak yang ada ditoko-toko tampilannya juga tak semenarik yang sering dijual. Tapi percaya deh itu buatnya dengan sepenuh kasih.

Manda pergi kekamar meninggalkan Dinda yang masih membereskan alat-alat yang dipakai tadi.

Terlihat Manda sedang sibuk membolak-balikkan lembaran bukunya. Ia merasa sedikit pusing oleh pertanyaan yang ada dibuku itu. Setelah beberapa saat akhirnya Manda menemukan jawabannya.

Bego, daritadi pusing nyari jawaban ternyata gini doang jawabannya? Manda mendengus kasar.

...

"Mih, Liam berangkat dulu" Liam menyalami tangan ibunya lalu beranjak mengambil motornya.

Deru motor Liam menggema dijalan. Udah hampir jam 7 kurang 10 menit lagi gerbang akan ditutup.

Liam memberhentikan motor gedenya ketika dari kejauhan ia melihat seseorang dengan seragam yang persis dengan dirinya tengah gelisah seperti menunggu angkutan.

Liam semakin mendekatkan motornya pada orang itu. Matanya terbelalak kaget saat tahu Manda lah orang yang kebingungan itu.

"Hahaha..udah lumutan nungguin angkot lo?" Sialan bukanya nawarin malah ngejek.

"Pergi lo!" Teriak Manda dengan garang.

"Yakin nggak mbonceng gue aja? Mumpung mood gue lagi bagus nih" bodo amat liam bodo batin manda kesal.

"Nggak!!"

"Yakin nih? Tujuh menit lagi gerbang ditutup" kata Liam lalu menjalankan motornya.

Belum jauh, Manda meneriaki Liam agar berhenti. Setengah mati Liam menahan tawanya agar tidak pecah Manda akan mengamuk.

10 detik sebelum gerbang berbunyi Liam berhasil menerobos dengan kecepatan tinggi. Banyak pasang mata yang langsung tertuju pada Liam dan Manda.

Banyak dari mereka yang menganga tak percaya. Bagaimana bisa sidingin Liam dan sigalak Manda bisa berboncengan mengingat mereka jika bertemu selalu berantem.

Merasa banyak orang menatap sinis ke Manda, Manda langsung berlari meninggalkan Liam yang masih membuka helm.

"Woy, bilang makasih kek" teriak Liam yang diabaikan oleh Manda. Lalu ia menatap sekeliling dengan tajam sehingga mereka yang mengelilingi Liam membubarkan diri.

...

"Katanya benci, kok boncengan? Ada apa gerangan?" Liam menaikkan kedua alis tebalnya mendengar pertanyaan atau pernyataan Vendra

"Apa?"

"Lo kok bisa bareng Manda? Lo suka dia?" Tuduh Vendra sepihak

"Ngaco. Dah diem gue lagi tu'maninah makannya"seru Liam pada Vendra

"Emang tadi Manda bareng sama Liam?" Tanya Akbar yang baru datang dari memesan batagor.

"Iya, satu sekolah jadi heboh" jelas Vendra .

"Oh"

Selanjutnya hanya keheningan yang menyelimuti mereka bertiga. Jika diperhatikan raut wajah Akbar sedikit berbeda dari biasanya tapi tak ada yang menyadari baik Vendra atau Liam.

=====

Oke, ini pendek banget ya partnya. Bukannya nggak niat nulis cuma ya lagi cupet aja mau nerusinnya gimana

Mohon dimaklumi buat author amatiran ini ya. Masih butuh kritik dan saran dari kalian

Oh iya, follow ig ku ya guys @deris__ka dm aja kalo mau dipolbek. Hihi

Makasihhh...jangan lupa tinggalkan jejak kalian dipojok bawah😚😚

Cold Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang