COLD BOY -7

4.3K 244 19
                                    

Hari ini Liam kembali mengunjungi Chelsea yang masih setia terbaring di rumah sakit. Rasanya sangat sedih ketika Liam harus bertemu melihat kondisi Chelsea yang masih belum ada perkembangan.

Cuaca tak secerah pagi tadi. Namun Liam tetap menjalankan motornya membelah keramaian jalan. Jangankan membelah jalan, membelah lautan pun akan Liam lakukan demi Chelsea-nya.

Setibanya didepan ruang rawat Chelsea, Liam bertemu dengan suster yang selalu memantau keadaan Chelsea.

Dilihatnya gadis cantik itu dengan lekat. Sudah lama gadis itu tak mau membuka matanya lagi. Tubuhnya pun sedikit kurus. Apakah ia tidak kasihan melihat Liam yang sampai frustasi karena memikirkan kondisinya?

"Hai Chel, gue dateng lagi nih. Lo masih marah sama gue ya sampe lo nggak mau buka mata lo" lirih Liam sambil mengelus tangan gadis itu.

"..."

"Gue kangen liat lo ngomelin gue karena sikap gue. Gue kangen liat lo ketawa kayak orang gila. Intinya gue kangen banget sama lo. Please bangun" tak terasa air mata Liam kembali menetes. Ia tak peduli orang akan berkata apa padanya.

"Oh iya. Gue mau crita nih. Kan beberapa bulan yang lalu ada siswi baru. Namanya Manda, panggil aja Silumanda haha. Kalo lo tahu ya dia tuh orangnya ngeselin banget tau nggak. Kayak mak lampir dah. Suka bikin darah tinggi lagi" kata Liam sambil menjelek-jelekan Manda. Eh bukannya menurut Liam, Manda memang jelek ya?

Tak terasa ia sudah lama bercerita. Hingga seorang wanita paruh baya datang menghampiri Liam yang belum sadar karena kehadirannya.

"Eh tante. Kapan datangnya tan?" tanya Liam sambil menyalami Saras ibu Chelsea.

"Baru aja kok. Maaf ya jika kamu kerepotan hampir setiap hari jagain anak tante"kata Saras.

"Gapapa kok Tan. Aku sama sekali nggak merasa direpotin sama tante" jawabnya.

...

Liam segera melajukan motornya setelah membaca pesan dari Akbar.
Akbar dan Vendra mengajak Liam untuk tanding PS. Coba cowok mana yang akan nolak jika diajak untuk ngegame.

Liam tiba dirumah Vendra dengan membawa sebungkus Pizza. Kurang baik apa coba tamu yang membawa makanan sendiri.

Terlihat dua manusia tengah serius untuk saling mengalahkan.

"Woy, nih pesanannya" ujar Liam.

"Makasih..berapa nih ongkirnya?"

"Dikira gue ojol apa?"

"Mirip sih" ucap Vendra dan Akbar barengan. Sialan mereka memang.

Suasana menjadi hening ketika pertandingan sengit antara Liam dan Akbar sudah dimulai. Keduanya saliang berebut poin. Hingga akhirnya Liamlah yang memeangkannya. Akbar tidak seperti Vendra yang akan mencak-mencak jika kalah.

"Eh, gue tadi ketemu sama si Mandugong loh" kata Vendra yang sudah terlentang diatas karpet.

"Gak nanya" ketus Liam.

"Dih, sensian masnya" balas Vendra.

"Emang ketemu dimana lo?" sahut Akbar tiba-tiba setelah datang dari dapur.

"Ciah kepo," jawab Vendra.

"Lo niat cerita nggak sih. Kesel gue jadinya" ujar Akbar memalingkan wajah.

Akhirnya Vendra pun bercerita tentang Manda pada Akbar. Sedangkan Liam sudah ngebo terlebih dulu.

"Yeee...enak banget nih anak malah ngebo" kata Vendra saat mengetahui Liam tengah tertidur pulas.

"Udah biarin"

"Woy, bangun lo" teriak Vendra dengan usilnya.

"Apaan sih. Brisik tau" sungut Liam dengan kesal karena tidurnya telah diusik.

"Ehehe...kuylah kita jalan gitu bosen gue dirumah ya nggak Bar?"

"Ogah. Mending gue balik daripada jalan sama lo. Dikira homo gue" sahut Liam langsung mengambil jaket dan melenggang pergi.

"Gila! Anak siapa tuh?" tanya Vendra pada Akbar. Akbar menjawab dengan mengendikkan bahunya.

"Dah, gue cabut juga" pamit Akbar.

"Nasib jomblo gini amat dah. Tapi gue heran deh. Gue kan ganteng masa nggak laku sih" kata Vendra meratapi nasibnya.

...

Dirumah, Manda tengah asyik menonton YouTube. Entahlah dia sangat bahagia karena baru saja dibelikan kuota oleh kakaknya. Padahal biasanya kakaknya itu jarang sekali membelikan kuota padanya.

Seperti biasa, Manda selalu menyetel lagu blackpink walaupun sudah kerap ia ulang berkali-kali. Manda bukanlah seorang yang termasuk fans dari k-pop namun saat ia mendengar lagu dari girlband blackpink ia mulai tertarik pada lagu korea. Ya walaupun hanya itu saja sih.

Dinda menghampiri Manda yang masih fokus pada layar hpnya. Dinda menyuruh Manda untuk membelikan beberapa keperluan untuk membuat kue.

"Man, bisa tolongin kakak nggak?" tanya Dinda mendekati Manda.

"Hmm" hanya gumaman kecil yang keluar dari mulut Manda.

"Tolong belikan ini ya di minimarket depan komplek kayaknya ada" ujar Dinda sambil menyerahkan selembar kertas dan beberapa uang warna biru.

"Oke"

...

"Ini udah, ini juga udah...mm kurang apalagi ya? Oh iya yang ini ketinggalan" gumam Manda sambil melihat daftar belanjaannya. Ia mulai mengelilingi rak- rak mencari satu bahan yang tertinggal tadi.

Manda tersenyum ketika telah menemukan apa yang ia cari. Namun senyumnya digantikan dengan wajah cemberut karena saat ia mencoba mengambil barang tadi ternyata tangannya tidak sampai.

"Huh susah banget sih. Ini raknya yang ketinggian apa guenya yang pendek sih" gerutu Manda yang terdengar pelan.

Saat Manda ingin berusaha lagi mengambil barang tersebut ternyata ada sebuah tangan yang lebih panjang telah mengambil barang itu.

"Nih, buat lo" ujar orang itu. Lantas  Mandapun menoleh kesumber suara tersebut.

"Eh, oh iya makasih" kata Manda. Langsung berlalu.

"Eh, tunggu. Kamu Manda kan?" tanya orang tadi. Manda hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Gue Akbar" kata Akbar memperkenalkan diri.

"Udah tau" jawab Manda cuek.

"Oh iya" kata Akbar menjadi kikuk sendiri. Setelah itu Manda berlalu meninggalkan Akbar menuju kasir.

__________________________________________

Malem-malem baru updet itupun garing banget chapternya. Maapin akuh yah

Komen kalo masih ada typonya

Tinggalkan jejak kalian dipojok bawah. Makasihhhhh❣

Cold Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang